Kerajaan Majapahit adalah salah satu kerajaan terbesar di Indonesia. Keberadaan kerajaan ini di masa lampau amat berpengaruh terhadap peta perpolitikan kerajaan-kerajaan lain, merambah ke hal-hal seperti geografi, teritori, dan perekonomian di masa itu.
Tentunya kesuksesan Kerajaan Majapahit di masa lampau tidak langsung digapai begitu saja. Perlu waktu bertahun-tahun dan keterlibatan dari sejumlah tokoh besar sebelum akhirnya kerajaan bercorak Hindu-Budha ini mampu menguasai Indonesia.
Dan tidak dapat dipungkiri bahwa sosok yang paling berpengaruh terhadap kebesaran Kerajaan Majapahit adalah sang patih, Gajah Mada.
Baca Juga: Kisah Kerajaan Majapahit (Bag. 1): Sejarah Terbentuknya Kerajaan Majapahit
Kisah Patih Gajah Mada
Melansir situs Biografiku dan sumber lain pada Selasa (22/8/2023), Gajah Mada, yang juga dikenal dengan nama Jirnnodhara, adalah seorang tokoh yang memiliki peran penting dalam sejarah Kerajaan Majapahit, memainkan peran sentral dalam membawa kerajaan ini menuju puncak kejayaannya.
Meskipun informasi mengenai asal usul dan tahun kelahirannya tidak pasti, catatan sejarah menunjukkan bahwa ia lahir sekitar tahun 1290 dan wafat sekitar tahun 1364. Karier awal Gajah Mada dimulai ketika ia menjadi seorang bekel di Majapahit. sebuah posisi prajurit di kesatuan khusus bhayangkara, pada masa pemerintahan Raja Jayanegara (1309–1328).
Kariernya berkembang pesat saat ia berhasil menyelamatkan Raja Jayanegara dari ancaman pemberontakan Ra Kuti. Atas jasa-jasanya ini, ia diangkat sebagai Patih Kahuripan pada tahun 1319, dan dua tahun kemudian menjadi Patih Daha.
Sekitar tahun 1329, Patih Majapahit yang saat itu adalah Arya Tadah (Mpu Krewes) ingin mengundurkan diri, dan ia menunjuk Gajah Mada sebagai penggantinya. Namun, Gajah Mada baru setuju setelah berhasil menaklukkan pemberontakan di Keta dan Sadeng.
Setelah berhasil dalam tugas ini, Ratu Tribhuwanatunggadewi mengangkatnya secara resmi sebagai Mahapatih Amangkubhumi pada tahun 1334.Pada saat pelantikan, Gajah Mada mengucapkan Sumpah Amukti Palapa, yang menunjukkan tekadnya untuk menyatukan Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan