Benda tersebut sebagai simbol harmonisasi empat agama yang ada di Tuban, yakni Hindu, Budha, Konghucu, dan Islam.
Sejarah Nama Kambang Putih
Mengutip laman resmi Pemkab Tuban, Kambang Putih berasal dari sebuah prasasti dengan tanda tahun 1050 M yang dibuat oleh Raja Sri Mapanji Garasakan.
Kambang Putih juga merujuk pada sebuah wilayah yang sekarang merupakan Kabupaten Tuban. Di dalam prasasti itu disebutkan bahwa Raja Sri Mapanji Garasakan menyebutkan bahwa Kambang Putih merupakan kota pelabuhan pada masanya.
Pada abad ke-XI, Kambang Putih menjadi tempat berlangsungnya perniagaan antarpulau, bahkan benua.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO