Selain itu, kehadiran Candi Bangkal juga disebut oleh E.B Volger dalam bukunya De Monsterkop in de Hindoe-Javaansche Bouwkunst. Ia menjelaskan keberadaan serta membahas kepala kala yang ada pada candi tersebut.
Hingga kini masih dapat dilihat pada Candi Bangkal bahwa didasarkan pada ciri khas bahan dasar pembentukannya berasal dari bahan bata, dengan beberapa pondasi dan undakan berbahan batu andesit.
Dibangunnya Candi Bangkal menghadap ke barat, membuat ada perkiraan bahwa candi ini dibangun sebagai tempat upacara keagamaan.
Lokasi Candi Bangkal yang berada di dekat Kali Porong juga memiliki makna sebagai penolak atau mencegah marabahaya yang datang dari determinasi (kekuasaan) alam pada sungai tersebut.
Saat ini masyarakat menggunakan keberadaan Candi Bangkal sebagai tempat sakral. Setelah panen, warga setempat akan menggelar acara sedekah bumi.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024