Menu


Peran Provinsi Jawa Timur dalam Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Peran Provinsi Jawa Timur dalam Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Kredit Foto: Facebook/Surabaya Tempo Dulu

Peristiwa peperangan di Surabaya ini dikenal dengan sebutan Pertempuran Surabaya. Puncak peperangan terjadi pada 10 November 1945, menghasilkan ribuan korban. Dengan demikian, tanggal 10 November diresmikan menjadi Hari Pahlawan untuk mengenang jasa para pahlawan yang gugur dalam pertempuran tersebut.

Tantangan semakin berat dengan adanya serangkaian aksi militer Belanda. Pada tanggal 21 Juli 1947, Belanda melancarkan Aksi Militer I, meskipun mereka masih terikat oleh Perjanjian Linggajati dan perjanjian gencatan senjata. 

Aksi ini menyebabkan ketegangan dan konflik di Jawa Timur. Meskipun demikian, Pemerintah Provinsi Jawa Timur tetap berjuang dan melakukan perpindahan kedudukan guna mempertahankan eksistensinya.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Penandatanganan Perjanjian Renville antara Indonesia Dan Belanda

Belanda terus melancarkan upaya untuk memecah-belah dan mengendalikan wilayah Jawa Timur dengan membentuk negara-negara boneka seperti "Negara Madura" dan "Negara Jawa Timur." 

Pertempuran terus berlanjut, dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur akhirnya harus berpindah ke Blitar karena keamanan di Kota Malang terancam. Pasukan Belanda menyerang dan merebut kota Blitar, memaksa pejabat pemerintah termasuk Gubernur Dr. Moerdjani dan Wakil Gubernur Dul Arnowo untuk bergerilya di lereng Gunung Wilis.

Aksi Militer II yang dimulai pada 19 Desember 1948 melanjutkan perlawanan di Jawa Timur. Gubernur Militer Jawa Timur, Kolonel Sungkono, menugaskan Wakil Gubernur Samadikun untuk melanjutkan perjuangan dari daerah Blitar Selatan (Lodoyo) bersama-sama Bupati Blitar, Darmadi. 

Baca Juga: Mengintip Museum Brawijaya Malang: Perjuangan Militer Indonesia

Perjuangan berlanjut hingga tercapainya Persetujuan Roem Royen pada 7 Mei 1949, yang mengakhiri Aksi Militer II dan mengembalikan kekuasaan kepada Republik Indonesia. Peralihan kekuasaan tersebut menghasilkan pengembalian wilayah-wilayah di Jawa Timur kepada Republik Indonesia. 

Perjuangan keras dan keteguhan hati para pejuang di Jawa Timur berkontribusi besar dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan mengatasi tantangan yang dihadapi pada masa awal kemerdekaan.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Tampilkan Semua Halaman