Dia berupaya keras untuk mengingatkan kaum 'Ad tentang nikmat-nikmat yang telah Allah SWT berikan, seperti binatang ternak, kebun-kebun yang subur, serta mata air yang melimpah. Namun, kaum 'Ad yang terjebak dalam kesombongan dan perbuatan jahat menolak seruan Nabi Hud.
Keteguhan Nabi Hud dalam menyampaikan pesan dakwahnya tercermin dalam penghadapannya terhadap penolakan dan ejekan dari kaumnya. Mereka menolak kebenaran yang disampaikannya dan bahkan menyebutnya sebagai orang gila. Namun, Nabi Hud AS tidak gentar dan terus memperingatkan tentang datangnya azab dari Allah SWT.
Baca Juga: Pengertian Nabi dalam Islam: Definisi, Etimologi, dan Jumlahnya
Datangnya Bantuan dari Allah SWT
Dalam keangkuhan dan ketidakpatuhan kaum 'Ad, Allah SWT menunjukkan kekuasaan-Nya dengan mengirimkan azab yang dahsyat. Azab ini datang dalam bentuk badai dan angin topan yang sangat dingin dan kencang.
Kaum 'Ad mengalami kehancuran yang mengerikan, dengan bangunan-bangunan mereka yang megah luluh lantak dan angin yang memporak-porandakan segala sesuatu di sekitarnya.
Hanya Nabi Hud dan beberapa pengikut yang beriman yang selamat dari azab tersebut. Kaum 'Ad binasa, menyisakan pelajaran yang abadi bagi manusia.
Baca Juga: Daftar Lengkap Mukjizat 25 Nabi dari Masa ke Masa
Kisah Nabi Hud dan nasib kaum 'Ad menjadi peringatan tentang bahaya kesombongan, maksiat, dan penolakan terhadap ajaran Allah. Hal ini mengingatkan manusia untuk selalu mengikuti jalan kebenaran, menghormati peringatan para nabi, dan menjauhi perbuatan dosa.
Kehancuran kaum 'Ad menjadi cermin bagi manusia agar tidak melupakan hakikat keberadaan dan kewajiban mereka sebagai hamba Allah SWT yang tunduk dan patuh kepada-Nya. Sebuah pelajaran berharga yang tetap relevan dalam menjalani kehidupan di dunia ini.