Menu


Kisah Kerajaan Majapahit (Bag. 3): Keruntuhan Kerajaan Majapahit

Kisah Kerajaan Majapahit (Bag. 3): Keruntuhan Kerajaan Majapahit

Kredit Foto: Istimewa

3. Kekacauan Pemerintahan dan Kelemahan Struktural

Setelah berakhirnya masa pemerintahan Hayam Wuruk, tidak ada pemimpin yang mampu mengisi kekosongan kekuasaan dengan kemampuan yang setara. Struktur pemerintahan yang longgar dan memberikan banyak otonomi pada daerah-daerah taklukan. 

Kebijakan ini akhirnya membuat wilayah-wilayah tersebut semakin cenderung melepaskan diri. Kekacauan pemerintahan dan ketidakstabilan internal juga melemahkan daya tahan Majapahit terhadap tekanan eksternal.

4. Perubahan Geopolitik dan Penaklukan Demak

Pada abad ke-16, berbagai kekuatan baru muncul di Nusantara. Kesultanan Demak, yang menjadi pusat islamisasi, semakin menguat dan memperluas pengaruhnya. Runtuhnya Kerajaan Malaka di bawah serbuan Portugis pada tahun 1511 juga berdampak terhadap dinamika politik dan perdagangan di wilayah tersebut. 

Pada tahun 1527, Demak menghancurkan ibukota Majapahit, menandai akhir dari Kerajaan Majapahit dan naiknya Kesultanan Demak sebagai kekuatan utama di Jawa.

Akhir yang Mengawali Awal Baru

Keruntuhan Kerajaan Majapahit tidak hanya merupakan akhir dari sebuah masa kejayaan, tetapi juga mengawali perkembangan baru dalam sejarah Nusantara. Runtuhnya Kerajaan Majapahit mengakhiri dominasi Hindu-Budha.

Tetapi, ini juga membuka jalan bagi perkembangan Islam dan pembentukan kesultanan-kesultanan Islam di wilayah ini. Demak dan kesultanan-kesultanan Islam lainnya muncul sebagai kekuatan baru, mengubah lanskap politik, agama, dan budaya di Nusantara secara mendalam.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Tampilkan Semua Halaman