Menu


Brem, Oleh-oleh Khas Madiun yang Pernah Mewah pada Zamannya

Brem, Oleh-oleh Khas Madiun yang Pernah Mewah pada Zamannya

Kredit Foto: Instagram/radjarasa

Proses Panjang Pembuatan Brem 

Rasa manis asem brem membutuhkan waktu yang cukup panjang. Pertana, beras ketan putih direndam semalaman, kemudian dicampur dengan ragi dan soda kue.

Setelah ragi dan soda kue tercampur secara merata, beras kentan tersebut difermentasi selama 7 hari, hingga menjadi tape ketan. 

Usai proses fermentasi selesai, tape kemudian disaring untuk mendapatkan air sarinya. Air sari tersebut kemudian direbus sampai mengental dan dimasukkan ke dalam wadah besar. 

Setelah air sari mengental, ditambahkan soda kue dan diaduk hingga berwarna putih hingga bertekstur seperti pasta.

Belum berhenti di situ, proses dilanjutkan dengan memasukkan adonan ke dalam cetakan brem dan meratakan permukaannya. Setelah itu disimpan sehari semalam atau lebih, hingga adonan memadat dan siap untuk dipotong atau disajikan.

Saat ini, brem hadir dalam berbagai rasa. Seperti rasa coklat, moka, atau stroberi. Brem dijual antara Rp3.000 hingga Rp8.000.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Tampilkan Semua Halaman