Tidak hanya makanan berat, Jawa Timur kaya akan jajanan pasar yang begitu menggiurkan. Salah satu jajanan khas yang tidak lupa untuk dihidangkan terutama saat hari raya adalah madumongso.
Nama Madumongso merupakan gabungan dari dua kata yaitu 'madu' dan 'mongso.' Madu adalah cairan manis dari tanaman atau lebah, sedangkan mongso berarti makanan.
Baca Juga: Tempe Mendol Khas Malang, Bisa Jadi Lauk Sekaligus Jajanan
Ada juga yang berpendapat bahwa mongso diambil dari kata rumongso yang berarti berpikir atau dikira. Sehingga jika digabungkan madumongso berarti makanan yang dikira manisnya seperti madu.
Rasa manis dari madumongso karena jajanan ini terbuat dari ketan hitam yang difermentasi kemudian dicampur dengan gula. Saat pembuatan butuh waktu hingga empat jam lebih agar memunculkan citarasa unik dan bisa disimpan dalam waktu lama.
Jajanan ini semakin menarik karena dibungkus dengan plastik atau kertas berwarna-warni. Tidak heran jika madumongso dihidangkan pada hari-hari spesial karena warna bungkusnya bisa menjadi hiasan untuk meja.
Sejarah dan Filosofi di Baliknya
Madumongso ternyata sudah ada sejak zaman Mataram Kuno. Jajanan ini disajikan untuk para raja, bentuk perayaan besar bahkan sebagai hidangan ritual kerajaan.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024