Pengamat politik dan akademisi, Rocky Gerung buka suara menanggapi relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melaporkan dirinya ke Bareskrim Polri.
Rocky memertanyakan mengapa para relawan Jokowi itu menghalangi haknya untuk mengucapkan pandangan politik.
Padahal, Rocky mengaku selama ini menghormati hak para pemuji dan pemuja Jokowi menyampaikan pandangan politik mereka.
Baca Juga: Datangi Bareskrim Polri, Tim Hukum PDIP Laporkan Rocky Gerung soal Dugaan Fitnah dan Hina Jokowi
"Saya berhak mengajukan pandangan politik saya. Sama seperti saya menghormati hak para pemuji dan pemuja Jokowi, memuji-muji dan memuja-muja Jokowi. Kan saya tidak laporkan mereka ke Bareskrim, walaupun kita tahu kok ini menghina akal sehat," kata Rocky dalam wawancaranya dengan FNN yang diunggah di kanal YouTube Rocky Official dikutip, Selasa (1/8/2023).
Lebih lanjut, Rocky menjelaskan bahwa pasal penghinaan presiden merupakan delik aduan, bukan delik biasa.
Artinya, harus Jokowi sendiri yang membuat laporan. Menurut Rocky, para relawan Jokowi tak mengerti ketentuan hukum pidana.
"Pasti Pak Jokowi tidak akan laporin karena Pak Jokowi tahu ini bukan delik kejahatan, ini delik aduan. Jadi Jokowi mungkin mengerti ini relawannya ngapain laporin, dia sendiri enggak laporin kok," kata Rocky.
Dia lantas meminta para relawan Jokowi untuk membantah kritikan itu dengan argumen, bukan dengan pelaporan ke polisi.
"Kita jangan merasa jagoan, kalau dihina lalu kumpulin massa. Saya sendirian ucapin itu dengan logika saya. Jadi bantah aja dalam dalil itu," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Rocky juga menegaskan bahwa kritikan yang dirinya sampaikan dalam acara buruh di Bekasi beberapa waktu lalu itu ditujukan kepada presiden, bukan Jokowi.
"Saya menghina presiden, bukan Jokowi-nya. Itu bedanya tuh. Jadi mesti bedaiin, presiden itu adalah fungsi, dia tidak permanen, setiap lima tahun kita pilih," ujarnya.
Baca Juga: Soal Kritikan Rocky Gerung, Jokowi Akhirnya Buka Suara: Itu Hal Kecil, Saya Kerja Saja
"Sesuatu yang kita pilih tidak mungkin kita beri martabat, karena martabat itu hanya melekat pada manusia yang autentik, bukan pada jabatan publik," kata Rocky menambahkan.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024