Dia mengingatkan bahwa bukan Demokrat yang mulai pakai istilah kampungan ini tapi Luhut.
Jansen menyebut, 10 tahun pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono berhasil membawa Indonesia ini masuk ke G-20, yang dibangga-banggakan kemarin.
Pertumbuhan ekonomi dimasa SBY yang tinggi disebutnya belum berhasil dikalahkan rezim saat ini. Belum lagi PDB bangsa ini dibawa pertama kali tembus ke angka diatas Rp10.000 Triliun. Ditambah APBN naik sampai 4 kali lipat (jadi ribuan triliun).
Hal ini kata Jansen yang kemudian diwarisi rezim saat ini. Jadi tidak mungkin kata Jansen, Pemerintahan SBY kampungan dengan prestasi begini. Di sisi lain dia menyebut pemerintahan yang ada saat ini jelas kampungan.
Baca Juga: Anies Ingin Cawapres Kriteria Nol, Demokrat: yang Penting Dapat Bawa Kemenangan
Dia membeberkan utang yang terus dibuat naik sampai berkali-kali lipat. Janji pertumbuhan ekonomi di pemilu, sama sekali tidak pernah terbukti.
"Jangankan 7 persen, menyentuh rata-rata 6 persen sajapun sampai akhir pemerintahan ini kelihatannya akan gagal tercapai. Kita tunggulah sentuhan terakhir kalian tahun depan utk membuktikan itu," tuturnya.
Dia menantang rezim Jokowi menaikkan APBN jadi 4 kali lipat. Seperti dari yang dulu ditinggalkan SBY yang lebih kurang 1800 triliunan.
"Kalian buatlah kalau tidak bisa 7200 T, ya jadi 6000 Triliun di akhir pemerintahan 2024 nanti. Itu baru namanya jago dan tidak kampungan dll," ucapnya.
Terakhir, dia menyentil soal begal diminta untuk ditembak di Medan karena telah sangat meresahkan masyarakat.
"Untuk begal partai ini kami tidak minta ditembak, sederhana cukup di reshuffle saja. Biar terhindar juga tuduhan macam-macam ke istana. Karena sama dengan begal motor itu, dia ini telah meresahkan, menjadi contoh buruk, dan mengingini sesuatu yg bukan hak/miliknya. Kalau yg begini ini terus dipertahankan di Kabinet, kampungan benarlah berarti namanya pemerintahan ini," tandasnya.
Baca Juga: Gerindra Goda Demokrat untuk Dukung Prabowo, PKS Yakin Koalisi Perubahan Takkan Bubar Jalan
Sebelumnya, Luhut membalas pernyataan AHY yang menyebut upaya penjegalan Anies Baswedan.
"Presiden itu bukan seperti yang dibilang Agus Yudhoyono tadi. Enggak betul sama sekali itu, saya jamin kalau itu. Saya kan perwira, kalau itu saya jamin enggak ada, jadi enggak usah bikin bicara-bicara, kampungan itu menurut saya," kata Luhut dalam program Rosi di Kompas TV, Kamis (20/7/2023) lalu.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO