3. Keterbatasan Perspektif Hidup
Dalam Agama Islam, iman mampu membuka wawasan tentang kehidupan dunia dan akhirat. Tanpa iman, pandangan hidup mungkin terbatas pada kesenangan duniawi semata. Seseorang mungkin terjebak dalam keinginan materialistik dan hedonistik.
Dirinya akan sering bertindak tanpa mempertimbangkan dampaknya pada diri sendiri dan orang lain. Dengan iman, perspektif hidup menjadi lebih luas dan menyeluruh, menyadarkan bahwa hidup ini adalah ujian untuk bekal kehidupan di akhirat.
Baca Juga: Cak Nun: Salat Sering Bolong Tidak Menandakan Kadar Keimanan Seseorang Lemah
4. Kurangnya Tanggung Jawab Spiritual
Iman juga berperan dalam memotivasi seseorang untuk bertanggung jawab secara spiritual. Tanpa iman, individu bisa jadi kurang berkomitmen terhadap ibadah dan kewajiban Agama Islam. Salat, puasa, dan ketaatan lainnya mungkin tidak dianggap penting atau diabaikan sama sekali. Akibatnya, hubungan individu dengan Allah SWT menjadi lemah.
5. Kehidupan Tanpa Makna Spiritual
Lanjutan dari poin berikutnya, iman memberikan makna spiritual dalam kehidupan seseorang. Tanpa iman, seseorang dapat merasa kehilangan arah dan tujuan hidup. Makna dan tujuan dalam menjalani kehidupan menjadi samar, dan individu mungkin merasa hampa dan tidak terpenuhi secara batin.
6. Potensi Pengabaian Etika dan Moral Sosial
Poin terakhir, iman dalam Agama Islam juga mempengaruhi etika dan moral sosial seseorang. Tanpa iman, seseorang mungkin cenderung mengabaikan tanggung jawab sosial, seperti berbagi dengan yang membutuhkan dan membantu sesama manusia.
Solidaritas dan rasa empati terhadap penderitaan orang lain dapat terabaikan. Sebaliknya, seseorang dapat menjadi lebih mementingkan diri sendiri dan kurang peduli terhadap masalah sosial dan lingkungan.