"Kedua yang saya was-was bukan sepak bolanya, tuan rumahnya, yang saya was-was masalah politiknya. Jangan sampai kita terjadi seperti U-20 kemarin karena kebetulan Piala Dunia ini hampir berbarengan dengan pendaftaran capres cawapres," tambah Akmal.
Oleh sebab itu, Akmal berpesan kepada para politikus di negeri ini membiarkan masyarakat Indonesia menikmati sepak bola. Apalagi Piala Dunia U-17 ini semacam obat karena batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia.
"Saya berharap biarkan masyarakat menikmati sepak bola setelah gagal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Kita nikmati Piala Dunia U-17. Jadi politisi harus sepakat jangan kemudian Piala Dunia jadi panggung politik, ini yang kita khawatirkan bersama," pungkasnya.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024