Calon Penderita dan Gejala
Biasanya, orang-orang yang mengalami penyakit seperti diabetes, HIV/AIDS, kanker darah atau leukimia serta kelainan imun adalah orang-orang yang paling berpotensi terserang syok septik.
Adapun rentang usia yang punya kemungkinan tertinggi untuk mengalami syok septik yaitu bayi yang baru lahir, orang di atas usia 65 tahun, ibu hamil, orang-orang dengan tulang buatan dan pasien sakit dengan penggunaan obat tertentu.
Terdapat beberapa gejala yang biasa ditemukan ketika orang-orang sudah terjangkit syok septik. Gejala yang dimaksud adalah:
- Detak jantung cepat;
- Demam atau hipotermia;
- Gemetar atau menggigil;
- Kulit hangat, lembab atau berkeringat;
- Kebingungan atau disorientasi;
- Hiperventilasi (pernapasan cepat);
- Sesak napas.
Baca Juga: Pria Obesitas Berbobot 275 Kg di Malang Jatuh Bersama Lift yang Dinaikinya
Proses Penyembuhan Syok Septik
Pengobatan syok septik umumnya diawali dengan pemberian antibiotik untuk membunuh kuman atau bakteri. Dokter juga akan memberi penderita cairan melalui pembuluh darah untuk rehidrasi tubuh dan membantu meningkatkan tekanan darah.
Selain itu, ada juga kemungkinan penyintas syok septik untuk menerima oksigen melalui masker wajah atau kanula hidung, tabung plastik kecil dengan dua bukaan untuk lubang hidung. Tabung pernapasan dapat dipasang di tenggorokan untuk menghubungkan penderita ke mesin pernapasan andai mereka tidak dapat bernapas dengan baik.
Ada juga kemungkinan pembedahan untuk menghilangkan sumber infeksi. Lalu, jika cairan tidak meningkatkan tekanan darah, pasien mungkin menerima obat untuk menaikkannya. Obat-obatan seperti vasopresin atau norepinefrin menyebabkan pembuluh darah menyempit dan meningkatkan aliran darah ke organ.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan