Masyarakat tengah membahas salah satu penyintas obesitas bernama Muhammad Fajri yang pada Kamis (22/6/2023) kemarin meninggal dunia setelah menjalankan perawatan intensif akibat obesitas yang dideritanya sejak beberapa bulan terakhir.
Fajri sendiri dikabarkan sempat mengalami depresi karena rasa duka. Perlu waktu sebelum akhirnya bisa membujuknya dan keluarga untuk dirawat demi menurunkan berat badan. Sayangnya, nyawa Fajri sudah tidak bisa lagi ditolong tim medis. Dirinya sudah dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Menteng Pulo.
Sebelum meninggal, Fajri bahkan sempat mengalami syok septik yang sulit ditangani oleh dokter. Agar lebih jelasnya, berikut pengertian syok septik yang berbahaya bagi tubuh manusia, disadur dari Cleveland Clinic pada Jumat (23/6/2023).
Baca Juga: Kronologi Fajri, Pria Berbadan Obesitas yang Meninggal, Capai BB 280 Kg
Pengertian Syok Septik
Definisi dan Penyebab
Syok septik adalah tahap terakhir dan paling parah dari sepsis. Sepsis terjadi ketika sistem kekebalan Anda memiliki reaksi ekstrem terhadap infeksi. Peradangan di seluruh tubuh dapat menyebabkan tekanan darah rendah yang berbahaya.
Sepsis sendiri merupakan respon mematikan dari sistem kekebalan tubuh terhadap infeksi atau cedera. Sepsis dimulai ketika kuman penyebab infeksi terlanjur masuk ke dalam aliran darah. Umumnya, para penderita memerlukan perawatan segera jika mengalami syok septik. Perawatan mungkin termasuk antibiotik, oksigen dan obat-obatan.
Baca Juga: 5 Gaya Hidup untuk Melawan Obesitas
Setiap infeksi dapat menyebabkan sepsis yang kemudian dapat berkembang menjadi syok septik jika memburuk, meskipun tidak semua infeksi akan menyebabkan sepsis atau syok septik. Tapi, jika infeksi menyebabkan peradangan yang cukup, bisa berkembang menjadi sepsis.
Sebagian besar infeksi umumnya berasal dari bakteri. Tetapi, ada kemungkinan virus dan jamur juga dapat menyebabkan infeksi dan sepsis. Infeksi dapat dimulai di mana saja, meskipun biasanya dimulai di paru-paru, kandung kemih, atau perut.
Calon Penderita dan Gejala
Biasanya, orang-orang yang mengalami penyakit seperti diabetes, HIV/AIDS, kanker darah atau leukimia serta kelainan imun adalah orang-orang yang paling berpotensi terserang syok septik.
Adapun rentang usia yang punya kemungkinan tertinggi untuk mengalami syok septik yaitu bayi yang baru lahir, orang di atas usia 65 tahun, ibu hamil, orang-orang dengan tulang buatan dan pasien sakit dengan penggunaan obat tertentu.
Terdapat beberapa gejala yang biasa ditemukan ketika orang-orang sudah terjangkit syok septik. Gejala yang dimaksud adalah:
- Detak jantung cepat;
- Demam atau hipotermia;
- Gemetar atau menggigil;
- Kulit hangat, lembab atau berkeringat;
- Kebingungan atau disorientasi;
- Hiperventilasi (pernapasan cepat);
- Sesak napas.
Baca Juga: Pria Obesitas Berbobot 275 Kg di Malang Jatuh Bersama Lift yang Dinaikinya
Proses Penyembuhan Syok Septik
Pengobatan syok septik umumnya diawali dengan pemberian antibiotik untuk membunuh kuman atau bakteri. Dokter juga akan memberi penderita cairan melalui pembuluh darah untuk rehidrasi tubuh dan membantu meningkatkan tekanan darah.
Selain itu, ada juga kemungkinan penyintas syok septik untuk menerima oksigen melalui masker wajah atau kanula hidung, tabung plastik kecil dengan dua bukaan untuk lubang hidung. Tabung pernapasan dapat dipasang di tenggorokan untuk menghubungkan penderita ke mesin pernapasan andai mereka tidak dapat bernapas dengan baik.
Ada juga kemungkinan pembedahan untuk menghilangkan sumber infeksi. Lalu, jika cairan tidak meningkatkan tekanan darah, pasien mungkin menerima obat untuk menaikkannya. Obat-obatan seperti vasopresin atau norepinefrin menyebabkan pembuluh darah menyempit dan meningkatkan aliran darah ke organ.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024