Menu


7 Dalil Tentang Wahyu Allah: Karunia yang Tidak Boleh Disia-siakan

7 Dalil Tentang Wahyu Allah: Karunia yang Tidak Boleh Disia-siakan

Kredit Foto: Unsplash/Alice Donovan Rouse

Q.S. An-Najm Ayat 3-4

وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَىٰ.إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَىٰ 

Artinya:  “Dan tidaklah yang diucapkannya itu (Al-Qur’an) menurut keinginannya. Tidak lain (Al-Qur’an itu) adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).”

Hadits Abu Daud No. 4197

قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا جَلَسَ يَتَحَدَّثُ يُكْثِرُ أَنْ يَرْفَعَ طَرْفَهُ إِلَى السَّمَاءِ

Artinya: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam jika duduk dan berbicara, beliau sering kali melirik ke atas langit (berharap ada wahyu yang turun)."

Baca Juga: Apa Itu Qadariyah? Aliran yang Percaya Hidup Tanpa Intervensi Allah

Hadits Bukhari No. 4246

الَتْ مَنْ حَدَّثَكَ أَنَّ مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَتَمَ شَيْئًا مِمَّا أَنْزَلَ اللَّهُ عَلَيْهِ فَقَدْ كَذَبَ وَاللَّهُ يَقُولُ { يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ بَلِّغْ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ } الْآيَةَ

Artinya: ‘Siapapun yang berkata bahwa Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam menyembunyikan sebagian dari yang telah diwahyukan kepadanya, maka dia telah berdusta. Karena Allah telah berfirman: Wahai Rasul, sampaikanlah apa yang telah diturunkan kepadamu dari Rabbmu.. (Al Maidah: 67).

Hadits Ahmad No. 18053

جِبْرِيلَ أَبْطَأَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَزِعَ قَالَ فَقِيلَ لَهُ قَالَ فَنَزَلَتْ { وَالضُّحَى وَاللَّيْلِ إِذَا سَجَى مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَى }

Artinya: Jibril menangguhkan (penurunan wahyu) kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sehingga beliau pun gelisah dan sedih. Kemudian ditanyakanlah hal itu kepadanya, maka turunlah ayat: "Demi waktu matahari sepenggalahan naik, Dan demi malam apabila Telah sunyi (gelap), Tuhanmu tiada meninggalkanmu dan tiada (pula) benci kepadamu." (QS. Ad Dhuha 1-3).

Tampilkan Semua Halaman