Salat hujan, juga dikenal sebagai "salat Istisqa" atau "salat untuk meminta hujan," adalah salat sunnah yang dilakukan oleh umat Islam di berbagai negara ketika mereka mengalami kekeringan atau kelangkaan air, misalnya karena kemarau berkepanjangan.
Tujuannya jelas, yakni memohon kepada Allah SWT untuk mengirimkan hujan sebagai rahmat-Nya dan untuk memperoleh keberkahan dan manfaat dari air yang sangat dibutuhkan. Ini sesuai dengan makna dari “istisqa” itu sendiri.
Sejarah salat hujan dapat ditelusuri kembali ke masa Nabi Muhammad SAW. Beliau dan para sahabat sering melakukan salat istisqa ketika terjadi kekeringan di Makkah dan Madinah. Salat ini melibatkan doa dan upaya spiritual untuk memohon kepada Allah SWT agar mengirimkan hujan sebagai karunia-Nya.
Baca Juga: Pengertian Salat Hujan yang Sering Dilakukan di Musim Kemarau
Melaksanakan salat hujan ini memiliki tata cara dan doanya tersendiri agar bisa diijabah oleh Allah SWT. Berikut tata cara salat hujan yang baik dan benar, melansir laman Universitas Islam An-Nur Lampung pada Rabu (7/6/2023).
Tata Cara Salat Hujan
Melakukan salat hujan sendiri memiliki beberapa persiapan yang dianjurkan sebelum benar-benar melangsungkan ibadah salat. Tujuannya agar mendapat ridha Allah SWT dan memperbesar kemungkinan turunnya hujan. Beberapa persiapan yang dimaksud adalah:
- Melakukan puasa selama 3 hari sebelum salat hujan berlangsung;
- Berbuat amal baik dan memperbaiki ibadah;
- Melangsungkan Salat di tanah lapang luas, idealnya di hari Senin atau Kamis.
Sebagai informasi, salat hujan ini dilangsungkan sebanyak 2 rakaat. Pelaksanaannya cukup mirip dengan salat sunnah Idulfitri atau Idul Adha, dilakukan tanpa iqomah maupun adzan. Salat hujan diawali dengan membaca niat sebagai berikut:
Baca Juga: Apa Itu Salat Istisqa: Ini Pengertian, Tata Cara, dan Keutamaannya
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الاِسْتِسْقَاءِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى
Artinya: Aku sengaja salat sunnah minta hujan dua rakaat (sebagai imam/makmum) karena Allah ta’ala.
Selanjutnya, seperti yang tadi sudah dijelaskan, pelaksanaan salat hujan ini berlangsung mirip dengan salat Id. Jemaah melakukan takbir sebanyak 7 kali dan dilanjutkan membaca ta’awudz serta doa iftitah. Masuk ke rakaat kedua, jemaah membaca takbir sebanyak 5 kali dan mengulangi langkah sebelumnya.
Penting untuk dicatat bahwa tata cara shalat hujan dapat bervariasi sesuai dengan mazhab atau tradisi yang diikuti. Oleh karena itu, disarankan untuk merujuk pada sumber-sumber yang terpercaya atau mengikuti panduan dari pemimpin agama setempat.
Doa Setelah Salat Hujan
Di beberapa lokasi, biasanya akan dilangsungkan khutbah layaknya salat Id. Dan saat atau setelah khutbah, akan dibacakan doa yang diharapkan bisa menurunkan hujan dan menghentikan kekeringan. Doa yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Baca Juga: Dalil-dalil Salat Istisqa: Landasan Memohon Hujan kepada Allah
اللَّهُمَّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيثًا مَرِيئًا هَنِيئًا مَرِيعًا غَدَقًا مُجَلَّلًا عَامَّا طَبَقًا سَحًّا دَائِمًا اللَّهُمَّ اسْقِنَا الْغَيْثَ وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ الْقَانِطِينَ اللَّهُمَّ إِنَّ بِالْعِبَادِ وَالْبِلَادِ وَالْبَهَائِمِ وَالْخَلْقِ مِنَ الْبَلَاءِ وَالْجَهْدِ وَالضَّنْكِ مَا لَا نَشْكُو إِلَّا إِلَيْكَ اللَّهُمَّ أَنْبِتْ لَنَا الز
Artinya: : Ya Allah, turunkanlah kepada kami hujan yang bermanfaat, menyenangkan, menumbuhkan (tumbuh-tumbuhan), lebat, berkah, luas, merata, menyuburkan dan berkesinambungan. Ya Allah, turunkanlah kepada kami hujan dan janganlah Engkau jadikan kami termasuk orang-orang yang putus asa. Ya Allah, sesungguhnya pada hamba-hamba-Mu, negeri-negeri-Mu, binatang-binatang-Mu dan makhluk-Mu ada bencana, kesulitan dan kekurangan yang tidak kami keluhkan kecuali kepada-Mu. Ya Allah, tumbuhkanlah untuk kami tanaman-tanaman dan perbanyaklah untuk kami susu-susu (ternak) dan turunkanlah kepada kami dari berkah langit dan tumbuhkanlah untuk kami dari berkah bumi.