“Mungkin UGM sudah tau betapa kuatnya persoalan ini. Dan sangat mempertaruhkan kelangsungan hidup mereka dan keluarganya,” tulis akun @hai***.
“Masalahnya susah dan takut ngebuktiinnya kalau gampang sdh dari tahun 2019 bikin pembuktian, apalagi ini menyangkut nama baik Presiden dan UGM,” tulis akun @ade***.
Sementara itu, UGM sendiri pernah memberikan konfirmasi terkait ijazah palsu milik Jokowi. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Bidang Humas UGM Wiwit Wijayanti.
Pada pernyataan yang dibuat pada tahun 2015 itu, ia menjelaskan bahwa ijazah Jokowi benar adanya dikeluarkan pada 5 November 1985 setelah melalui serangkaian ujian, salah satunya ujian skripsi pada 23 Oktober di tahun yang sama.
Baca Juga: Tak Percaya Dengan Keaslian dari Ijazah Jokowi, Dokter Tifa Tantang Rektor UGM untuk Lakukan Hal Ini
Skripsi Jokowi yang berjudul Studi Tentang Pola Konsumsi Kayu Lapis Pada Pemakaian Akhir di Kota Madya Surakarta diketahui dibimbing oleh Prof. Dr. Ir. Achmad Soemitro.
Ijazah Jokowi pun ditanda tangani langsung oleh Dekan UGM Prof. Dr. Soenardi Prawirohatmodjo dan Rektor UGM Prof. Dr. T. Jacob.
Kenapa tidak ada pernyataan dari UGM? ???? pic.twitter.com/5edpNyuuO0
— Noval Assegaf (@NovalAssegaf) October 10, 2022
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO