Keempat, Jokowi akan mengalami post power sindrome akut. Pernyataan terbuka Presiden Jokowi untuk tidak netral tampaknya membuat publik mengambil kesimpulan bahwa Jokowi ketakutan dan akan mengalami post power sindrom akut.
"Jokowi tak ingin mengalami itu sehingga dirinya merasa harus ikut cawe-cawe agar kedepan perannya dalam pemerintahan tidak hilang," terangnya.
Padahal siapa pun yang jadi Presiden selanjutnya tak menjamin Jokowi tidak akan mengalami post power sindrom.
Baca Juga: JK Dukung Jokowi Cawe-Cawe di Pilpres 2024, tapi Ada Batasannya
"Jokowi ketakutan, jika Anies jadi presiden maka sulit bagi dirinya untuk terlibat dalam pemerintahan. Padahal, bukan Anies yang jadi presiden pun tak menjamin dirinya bisa ikut serta mengatur pemerintahan selanjutnya," papar Mantan Ketua Umum IGI itu.
Begitu banyak pemimpin di negeri ini yang meninggalkan orang-orang yang mengendoresenya ketika sudah nyaman di puncak kekuasaan, tak terkecuali di Makassar.
Jika itu terjadi, maka post power sindrom itu akan semakin akut.
Baca Juga: Sikap Jokowi Soal Pilpres 2024 Tak Menentu, Rizal Ramli: Wajar Saja Memerintah Negara Tak Benar
"Bisa dibayangkan jika ternyata kandidat yang diendorse Jokowi menang Pilpres tapi meninggalkan Jokowi begitu saja, apalagi saat itu Jokowi tak lagi punya kekuasaan apa pun, berbeda dengan Megawati yang memegang kendali Parpol besar dengan fraksi terbesar di Senayan," pungkasnya.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan