Dengan kata lain, gas air mata yang digunakan telah kadaluwarsa sejak 3 tahun lalu.
Penggunaan gas air mata ini akhirnya menyebabkan banyak korban berjatuhan, baik korban luka-luka maupun korban jiwa.
Tak sedikit penonton di stadion yang mengalami luka dan luka ini dapat ditemukan pada korban yang berhasil selamat maupun yang sudah tiada.
Selain wajah korban yang terlihat membiru, bola mata beberapa penonton pun menghitam akibat paparan radiasi yang berlebihan.
Namun, pendarahan pada mata atau subkonjuntiva juga tak bisa disepelekan mengingat pendarahan ini disebabkan dari pecahnya pembuluh darah.
Sudah seminggu, kondisi mata korban gas air mata di Kanjuruhan masih merah seperti ini. Sumber : Save Our Soccer. pic.twitter.com/pdpIQxXSep
— Natalia M. Wijanto (@nataliamwijanto) October 9, 2022
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan