Dalam Agama Islam, terdapat 1 aliran di mana pengikutnya percaya kalau Allah SWT menciptakan manusia dan tidak akan melakukan intervensi terhadap “takdir” yang mereka jalankan. Aliran tersebut diberi nama “qadariyah”.
Muncul di sekitar abad ke-7, aliran qadariyah ini memiliki beberapa doktrin di mana mereka percaya kalau konsep amal kebaikan diciptakan manusia dan perbuatan baik maupun perbuatan buruk ini ditentukan oleh akal dari manusia itu sendiri.
Kendati sudah lama menghilang dari permukaan, disebutkan kalau masih ada yang mempercayai aliran ini meskipun tidak se-ekstensif di masa lampau. Tetapi, apakah qadariyah sesat atau masih bisa dipercaya? Berikut pembahasannya mengutip Muslim.or.id pada Selasa (30/5/2023).
Baca Juga: Apa Itu Qadariyah? Aliran yang Percaya Hidup Tanpa Intervensi Allah
Apakah Qadariyah Sesat?
Sejatinya, aliran qadariyah ini sudah mengingkari 2 hal yang mutlak dalam Agama Islam. Mereka percaya kalau Allah SWT baru mengetahui apa yang sudah terjadi jika hal tersebut baru berlangsung dan mereka percaya bahwa merekalah sosok pencipta perbuatan itu sendiri.
Padahal, dalam Al-Qur’an tertulis jelas bahwa Allah SWT merupakan sosok Maha Mengetahui. Semua yang diciptakannya memiliki takdir tersendiri dan hal tersebut sudah diketahui-Nya sebelum zat tersebut diwujudkan.
Di masa lampau, pengikut aliran qadariyah akan dianggap sebagai kafir karena mereka sudah mendustakan Allah SWT. Namun, jika ada yang masih mengikuti atau mempercayai qadariyah, mereka hanya akan dianggap sebagai orang yang berdusta.
Baca Juga: Apa Itu Zindiq? Kafir yang Jadi Musuh dalam Selimut Umat Islam
Disebutkan kalau alasan kedua adalah karena mereka yang percaya aliran ini di masa-masa setelah qadariyah asli di abad ke-7 tidak dianggap sampai merusak doktrin Agama Islam yang sesungguhnya. Mereka hanya percaya kalau Allah SWT tidak mengetahui segalanya.
Berbeda dengan qadariyah asli yang sudah menimbulkan perpecahan dan menyekutukan Allah SWT, sehingga dampaknya lebih terasa.
Dalil Tentang Kebesaran Allah SWT
Aliran qadariyah secara tidak langsung dikenal sebagai aliran yang “memperkecil” kebesaran Allah SWT di mata umat Islam. Padahal, Dirinya merupakan Tuhan yang menciptakan seluruh dunia beserta isinya.
Dalam Al-Qur’an, banyak ayat yang mendeskripsikan kebesaran Allah SWT. Berikut beberapa di antaranya:
Baca Juga: Buya Yahya Terangkan Ciri Orang yang Ikhlas Beribadah Karena Allah SWT
Q.S. Ali-Imran Ayat 190
اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى الْاَلْبَابِۙ
Artinya: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,
Q.S. An-Nahl Ayat 40
اِنَّمَا قَوْلُنَا لِشَيْءٍ اِذَآ اَرَدْنٰهُ اَنْ نَّقُوْلَ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ ࣖ
Artinya: Sesungguhnya firman Kami terhadap sesuatu apabila Kami menghendakinya, Kami hanya mengatakan kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu.
Baca Juga: Cara Ini Menurut Ustadz Adi Hidayat Bisa Membuktikan Iman Kita pada Allah
Q.S. Al-Jasiyah Ayat 3
اِنَّ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ لَاٰيٰتٍ لِّلْمُؤْمِنِيْنَۗ
Artinya: Sungguh, pada langit dan bumi benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang mukmin.