“Jadi foto yang beredar di media bahwa seakan-akan murid sedang duduk di selasar/pelataran/lorong karena tidak diberi ruangan untuk kegiatan sebetulnya tidak sesuai dengan yang diberitakan,” tulis pernyataan resmi dari SMAN 2 Depok.
Selain itu, pihak sekolah pun menjelaskan kabar terkait staf kesiswaan sempat mengancam untuk membubarkan Rohkris.
Menurut penjelasannya, siswa SMAN 2 Depok sedang menjalani Penilaian Tengah Semester (PTS) sehingga kegiatan esktrakulikuler sementara waktu harus dilarang.
Baca Juga: Siswa Kristen SMAN 2 Depok Didiskriminasi, Benarkah Ada Campur Tangan Pemerintah?
Kegiatan ekstrakulikuler (ekskul) ini pun tak hanya ditujukan untuk Rohani Kristen (Rohkris), tetapi juga ekskul lainnya.
Pihak sekolah akhirnya memberikan kesimpulan bahwa tidak ada diskriminasi terhadap kelompok agama tertentu di SMAN 2 Depok, seluruh ekskul difasilitasi dengan baik, tidak ada larangan dalam kegiatan beragama, dan tidak ada pembubaran ekskul.
Kalau liat klarif ini, ga ada yang aneh si duduk di lorong krn nunggu dibukain pintu sama OB. pic.twitter.com/Ql4RMV46sN
— Eska P. (@eska_poetry) October 7, 2022
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024