Menu


Akhinya Pihak SMAN 2 Depok Beri Klarifikasi soal Isu Diskriminasi Siswa Kristen, Ternyata oh Ternyata

Akhinya Pihak SMAN 2 Depok Beri Klarifikasi soal Isu Diskriminasi Siswa Kristen, Ternyata oh Ternyata

Kredit Foto: sman2depok.sch.id

Konten Jatim, Jakarta -

Menanggapi isu yang beredar terkait diskriminasi siswa beragama Kristen di SMAN 2 Depok, pihak sekolah akhirnya memberikan tanggapan resmi melalui pernyataan yang telah ditulis langsung.

Menanggapi isu adanya pelarangan dalam menggunakan berbagai ruangan, pihak sekolah mengonfirmasi bahwa informasi itu tidaklah benar.

Pelarangan ruanan Multi Guna (MG) dengan alasan dijadikan ruang penyimpanan seragam benar adanya dan sesuai rencana pada kegiatan pagi yang biasa diadakan, siswa beragama Kristen dipindahkan untuk menggunakan ruangan di lantai 2.

Baca Juga: Berkaca Dari Diskriminasi Siswa Kristen SMAN 2 Depok, Warganet Tuntut Hal Ini 

Informasi ini pun telah disampaikan kepada petugas kebersihan sekolah sehingga bisa dibukakan pintu tepat waktu.

Akan tetapi, petugas kebersihan terlambat membuka pintu ruangan sehingga para siswa menunggu di Lorong.

Jadi foto yang beredar di media bahwa seakan-akan murid sedang duduk di selasar/pelataran/lorong karena tidak diberi ruangan untuk kegiatan sebetulnya tidak sesuai dengan yang diberitakan,” tulis pernyataan resmi dari SMAN 2 Depok.

Selain itu, pihak sekolah pun menjelaskan kabar terkait staf kesiswaan sempat mengancam untuk membubarkan Rohkris.

Menurut penjelasannya, siswa SMAN 2 Depok sedang menjalani Penilaian Tengah Semester (PTS) sehingga kegiatan esktrakulikuler sementara waktu harus dilarang.

Baca Juga: Siswa Kristen SMAN 2 Depok Didiskriminasi, Benarkah Ada Campur Tangan Pemerintah?

Kegiatan ekstrakulikuler (ekskul) ini pun tak hanya ditujukan untuk Rohani Kristen (Rohkris), tetapi juga ekskul lainnya.

Pihak sekolah akhirnya memberikan kesimpulan bahwa tidak ada diskriminasi terhadap kelompok agama tertentu di SMAN 2 Depok, seluruh ekskul difasilitasi dengan baik, tidak ada larangan dalam kegiatan beragama, dan tidak ada pembubaran ekskul.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO