Menu


Menjauhi Taqshir dan Ghuluw Termasuk Bagian dari Tauhid!

Menjauhi Taqshir dan Ghuluw Termasuk Bagian dari Tauhid!

Kredit Foto: Unsplash/Nega

“Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) ‘umat pertengahan’ agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu.”

Saad menyebut, dalam ayat tersebut dikatakan ummatan wasathan dalam konteks beragama, kita tak melakukan ghuluw maupun taqshir.

Baca Juga: Apa Itu Tabi’ut Tabi’in? Generasi Muslim Terbaik Ketiga dalam Sejarah

Menurut Saad yang mengutip pernyataan mufasir Abu Ja’far Ath-Thabari dalam tafsirnya, yang melakukan ghuluw ialah orang Nasrani, yakni menempatkan Nabi Isa sebagai Tuhan.

“Nabi Isa yang kita percayai sebagai nabi, tapi orang Nasrani mengangkat sebagai Tuhan, maka inilah al-ghuluw. Jadi tidak boleh kita ngangkat yang seperti itu,” terangnya.

Dalam bertauhid, Saad mengingatkan agar tidak melakukan taqshir. Contohnya, seperti yang dilakukan oleh orang Yahudi yang meyakini Nabi Isa bukanlah Nabi, bahkan menyebut lahir dari hasil perzinahan.

Baca Juga: Apa Itu Mukalaf? Pengertian dan Tanggung Jawab sebagai Muslim

“Nah kita wasathan, tidak dilebihkan dalam konteks al-ghuluw, juga tidak menghinakan dalam konteks at-takhsir. Karena itu kaitannya dengan tauhid tadi, hanya Allah yang ada di atas kita, sedangkan eksistensi kita adalah di bawah Allah,” terangnya.

Tampilkan Semua Halaman