“Kalaupun buka bukaan ya bagus juga, setiap ekspose selalu ada rekaman pembicaraan full tanpa dipotong, disana akan jelas, pimpinan ngomong apa, penyelidik, penyidik, penuntut ngomong apa, saran struktural seperti apa & kesimpulan rapat seperti apa berikut notulensinya,” tulisnya lagi.
Yudi juga menjelaskan kebutuhan rekaman di dalam pembeberan kasus Formula E nantinya.
Baginya, rekaman secara lengkap dapat mendukung fakta di dalam kasus tersebut, khususnya siapa yang dijadikan tersangka.
“Mengapa setiap ekspose kasus selalu ada rekaman full, agar tidak ada rekayasa dalam ekspose misal menetapkan tersangka sehingga pemapar menyampaikan secara benar hasil penyelidikannya & agar pimpinan pun tidak bisa memaksakan kasus karena jika memaksakan pasti suaranya ada di rekaman,” tutupnya.
Sementara itu, buka-bukaan kasus Formula E ke publik adalah tindakan sengaja yang ingin dilakukan Alexander Marwata untuk menghindari adanya dugaan kriminalisasi yang dituduhkan masyarakat.
Dugaan ini sendiri muncul setelah Anies dideklarasikan lebih cepat oleh Partai Nasional Demokrat (NasDem). Banyak yang merasa curiga dengan percepatan tersebut dan menduga adanya perlindungan yang diberikan oleh NasDem agar Anies tidak dikriminalisasi oleh Ketua KPK Firli Bahuri.
Deputi orang yg paham kasus karna direktorat lidik dibawahnya,Slama saya diKPK tak pernah ada Deputi yg 1 klik dibawah pimpinan mengkoreksi pimpinan terbuka kasus yg masih lidik,apa yang disampaikan bang Karyoto benar,jadi pimpinan KPK instropeksi dirilahhttps://t.co/JSgA3ELAQS
— Yudi Purnomo Harahap (@yudiharahap46) October 5, 2022
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan