Menu


Yakin Ada Kecurangan di Pemilu, Mahfud MD Tegaskan Bukan dari Pemerintah

Yakin Ada Kecurangan di Pemilu, Mahfud MD Tegaskan Bukan dari Pemerintah

Kredit Foto: Instagram/Mahfud MD

Konten Jatim, Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD tidak menepis adanya dugaan kecurangan di Pemilu 2024 yang akan datang.

Mahfud MD bahkan menyatakan bahwa Pemilu memang melekat dengan aksi kecurangan dan sudah pasti terjadi kecurangan di setiap perhelatannya.

"Saya mengatakan begini, apakah pemilu kita itu akan bebas dari kecurangan? Tidak. Pemilu itu pasti diwarnai kecurangan, yang kemarin (2019) dan yang besok (2024)," kata Mahfud ketika menjadi pembicara dalam seminar nasional terkait pemilu dan media, yang digelar Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di kampus universitas tersebut, Selasa (23/5/2023). 

Baca Juga: Rombak Empat Pejabat Eselon Kominfo Setelah Jadi Plt, Mahfud MD Bantah ‘Gusur-Gusuran’

Mahfud yakin betul Pemilu 2024 bakal diwarnai kecurangan karena berkaca dari gelaran pemilu-pemilu sebelumnya sejak era reformasi. Mulai dari Pemilu 1999, 2004, 2009, 2014, hingga Pemilu 2019 selalu ada kecurangan. 

Hanya saja, lanjut dia, pihak yang melakukan kecurangan pada pemilu usai reformasi berbeda dengan pemilu era Orde Baru. Pada rezim Soeharto, kecurangan dilakukan oleh Pemerintah. Jumlah suara yang diperoleh partai politik diatur sedemikian rupa oleh pemerintah ketika itu. 

Sedangkan pada pemilu pasca-reformasi, lanjut dia, bukan lagi pemerintah yang melakukan kecurangan. "Yang curang sekarang itu adalah peserta pemilu sendiri. Bukan pemerintah," kata menteri senior di Pemerintahan Jokowi itu. 

Karena itu, Mahfud meyakini akan ada peserta pemilu yang melakukan kecurangan pada Pemilu 2024. Misalnya, peserta membayar orang di tempat pemungutan suara (TPS) untuk memanipulasi hasil perhitungan suara. Bisa juga peserta dengan berbagai cara mengubah hasil perhitungan suara ketika dokumennya dibawa dari TPS ke panitia tingkat kelurahan, lalu ke panitia tingkat kecamatan. 

Mahfud meyakini pula, kecurangan tidak akan dilakukan oleh satu peserta saja, tetapi oleh banyak peserta dari partai politik berbeda. Pada akhirnya, mereka akan saling menggugat hasil perhitungan suara di pengadilan.

Baca Juga: Mahfud MD Sebut Oposisi Banyak yang Gunakan Buzzer Bayaran

"Jadi sekarang itu misalnya Partai A menggugat Partai B, B menggugat C, C menggugat F. Saling menggugat begitu karena sama-sama merasa dicurangi," kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu. 

Karena meyakini kecurangan bakal terjadi, Mahfud mengaku sudah menyampaikan nasihat kepada Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari. "Anda siap-siap nanti akan digugat karena pemilu curang," kata Mahfud mengulangi pernyataannya kepada Hasyim itu.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Republika.