“Itu adalah satu momen penting dalam sejarah bangsa itu dan kita Indonesia ada di momen itu sekarang, terutama sampai 13 tahun ke depan. Kurang lebih sampai 2030-an karena ada bonus demografi,” jelas Roby.
Sementara itu, dalam Musra Indonesia beberapa waktu lalu, Jokowi sempat menegaskan bahwa Indonesia perlu pemimpin yang bisa memajukan negara dan harus paham mengenai kondisi negara saat ini.
Menurut Jokowi, Pemilu 2024 merupakan pesta demokrasi yang begitu luar biasa karena pemimpin yang dihasilkan akan memimpin negara untuk maju dalam 13 tahun ke depan sehingga pemilihan pemimpin yang tepat sangat dibutuhkan.
“Bonus demografi kita akan muncul di tahun 2030. Dan dalam sejarah peradaban-peradaban negara yang saya lihat, kesempatannya hanya sekali dalam sejarah,” kata Jokowi.
Baca Juga: Rapat dengan Relawannya, Pengamat: Jokowi Merasa PDIP Bukan Rumahnya
Melihat momen penting ini, Jokowi bahkan memperingati bahwa negara akan kehilangan peluang terbesar dan satu-satunya jika penduduknya salah memilih pemimpin.
“Amerika Latin tahun 50-an, 60-an, dan 70-an mereka sudah berada di posisi negara berkembang middle income, tetapi sudah 50 tahun mereka tetap menjadi negara berkembang. Karena apa? Karena tidak bisa memanfaatkan peluang saat itu dan mengejarnya lagi sudah tidak ada kesempatan lagi,” jelas Jokowi.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024