Istilah kufur dalam Agama Islam memiliki pengertian yang sama dengan “kafir”. Keduanya dapat diartikan sebagai orang-orang yang tidak percaya atas keberadaan Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW dan berjalan berlawanan terhadap Agama Islam.
Menurut ahli tafsir Abu Muhammad al-Baghawi atau Imam Baghawi, jenis-jenis kufur sendiri sebenarnya terbagi 4, yakni kufur ingkar, kufur juhud, kufur inad dan kufur nifaq. Namun, ada 1 jenis kufur lain yang memiliki definisinya tersendiri di luar 4 kufur tersebut.
Kufur yang dimaksud di sini adalah kufur nikmat. Lantas, apa itu kufur nikmat? Berikut penjelasannya mengutip situs resmi Nahdlatul Ulama (NU) pada Selasa (16/5/2023).
Baca Juga: Apa Itu Kufur dalam Islam? Berikut Penjelasan dan Ciri-cirinya
Apa Itu Kufur Nikmat?
Pengertian kufur nikmat sendiri sebenarnya bisa ditemukan sebagai salah satu definisi dari kata kufur. Di sana, salah satu pengertian terkait kufur yaitu “tidak pandai bersyukur”. Ini sesuai dengan pengertian informasi mendasar tentang kufur nikmat.
Orang-orang yang kufur nikmat cenderung mengambil atau menerima semua pemberian Allah SWT tanpa memikirkan makna di baliknya. Dan seringkali mereka yang sudah terjerumus ke dalam kufur nikmat ini bahkan tidak mengucapkan rasa syukur atau terima kasih mereka terhadap anugerah yang diberikan oleh-Nya.
Dan sebaliknya, mereka kesulitan untuk merasa puas terhadap pemberian dari Allah SWT. Mereka terus menginginkan lebih, padahal belum tentu memiliki kapasitas untuk menerima pemberian yang mereka harapkan dari-Nya.
Baca Juga: Jenis-Jenis Kufur yang Tidak Boleh Didekati Umat Islam!
Kufur nikmat merupakan perbuatan tercela dan nista. Secara moral, pengingkaran atas kebaikan orang lain merupakan perbuatan buruk secara etis. Kufur nikmat hanya dilakukan oleh orang yang memiliki standar moral yang rendah.