Menu


Jenis-Jenis Kufur yang Tidak Boleh Didekati Umat Islam!

Jenis-Jenis Kufur yang Tidak Boleh Didekati Umat Islam!

Kredit Foto: Pexels/Thirdman

Konten Jatim, Depok -

Kufur menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) punya arti sebagai “tidak percaya kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW”. Umumnya, kata kufur ini sering dikaitkan dengan istilah “kufur nikmat”, mengacu kepada orang yang seakan tidak pernah puas dengan apa yang sudah Allah SWT berikan.

Istilah tersebut memang dimuat juga di KBBI. Dijelaskan bahwa kufur juga berarti “tidak pandai bersyukur”. Tetapi, kufur nikmat yang banyak dibahas ini merupakan hanya satu dari sekian banyak kufur yang ada dalam ajaran Agama Islam.

Dengan demikian, definisi pertama ini bisa disamakan dengan istilah "kafir", yakni orang-orang yang percaya dengan hal-hal yang bertentangan dengan Agama Islam. Dan kufur atau kafir ini punya jenis-jenisnya tersendiri.

Baca Juga: Mutiara Nasihat Syekh Ali Jaber: Bercanda Seolah Kita Tidak Menghargai Agama Bisa Mengakibatkan Kufur

Lalu, apa saja jenis-jenis kufur yang ada dalam Agama Islam? Berikut penjelasan lebih mendetailnya melansir laman resmi Nahdlatul Ulama (NU) pada Senin (15/5/2023).

Jenis-Jenis Kufur

Ahli tafsir dari Iran yaitu Abu Muhammad al-Baghawi alias Imam Baghawi menyebutkan kalau setidaknya ada 4 jenis kufur yang bisa ditemukan dalam Agama Islam. Hal ini diperolehnya dari tafsir Q.S. Al-Baqarah ayat 6 yang berbunyi:

اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا سَوَاۤءٌ عَلَيْهِمْ ءَاَنْذَرْتَهُمْ اَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ

Artinya: Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, engkau (Muhammad) beri peringatan atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman.

Jenis-jenis kufur atau kafir yang dimaksud Imam Baghawi ini ada 4, yaitu kufur ingkar, kufur juhud, kufur inad, dan kufur nifaq. Begini penjelasan lengkapnya:

Baca Juga: Apa Itu Kufur dalam Islam? Berikut Penjelasan dan Ciri-cirinya

1. Kufur Ingkar

Mereka yang masuk ke dalam golongan kufur ingkar adalah orang-orang yang sedari awal sudah “ingkar” janji untuk menyembah Allah SWT. Justru, mereka malah menyembah dan mempercayai selain Agama Islam, menyekutukan keberadaan-Nya. Mereka tidak lagi mengakui eksistensi Allah SWT.

Tampilkan Semua Halaman