Ia pun mengumumkan rencana pelayaran solonya pada Mei 2009. Untuk urusan berlayar tanpa bantuan, Jessica kecil tak boleh menerima apa pun dari orang lain dan tak boleh bersandar di pelabuhan atau kapal lain meskipun komunikasi radio boleh dilakukan.
Rute pelayarannya dimulai dan berakhir di Sydney, melewati dekat Selandia Baru, Fiji, Kiribati, Tanjung Horn, Tanjung Harapan Baik, Tanjung Leeuwin, sampai Tenggara Cape.
Baca Juga: Mengenal Surabaya North Quay, Destinasi Asik dan Modern Tepi Laut
Bersama kapalnya, Ella’s Pink Lady, yang berupa kapal pesiar Sparkman % Stephens sloop merah muda sepanjang 10 meter, Jessica bertualang. Kapal itu dilengkapi sistem navigasi canggih, kamera pengawas radio satelit, telepon satelit, serta komputer laptop.
Perjalanannya dimulai pada 18 Oktober 2009 dari Sydney Harbour, ditemani ribuan penonton dan media massa. Melewati berbagai rintangan seperti badai angin, ombak besar, kecelakaan laut, dan sebagainya, Jessica berhasil menuntaskan petualangannya dengan penuh tekad.
Ia menyelesaikan perjalanan solonya pada 15 Mei 2010, tepat hari ini 13 tahun yang lalu. Ia kembali ke Sydney usai menghabiskan 210 hari di laut. Ribuan orang kembali bersorak menyambutnya dan memberi penghormatan.
Bahkan, Perdana Menteri Australia saat itu, Kevin Rudd, turut menyebutnya sebagai pahlawan Australia.
Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Percepat Pembangunan Tanggul Laut Raksasa
Menariknya, Jessica Watson meresponsnya dengan menyebut diri sebagai ‘orang biasa yang punya mimpi, bekerja keras untuk mewujudkannya, dan membuktikan bahwa apa pun itu mungkin’.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan