Menu


Petualangan Pelaut Wanita Termuda Jessica Watson, Sendirian di Tujuh Lautan

Petualangan Pelaut Wanita Termuda Jessica Watson, Sendirian di Tujuh Lautan

Kredit Foto: Instagram/Jessica Watson

Konten Jatim, Jakarta -

Belakangan ini, ada salah satu film Netflix yang menarik perhatian karena menayangkan kehidupan seorang pelaut muda wanita. Film ini terinspirasi kisah Jessica Watson!

Jessica ialah seorang pelaut perempuan yang sukses mencetak sejarah sebagai orang termuda yang berlayar solo alias sendirian dalam mengelilingi dunia tanpa bantuan. Saat itu, usianya baru 16 tahun. 

Watson mencatatkan dirinya sebagai pelaut wanita termuda yang mengarungi tujuh lautan. Mari mengenalnya lebih lanjut, seperti dirangkum dari berbagai sumber.

Baca Juga: Filmnya Viral Jadi Inspirasi Gen Z, Begini Melihat Dunia Lewat Film Wes Anderson!

Jessica Watson lahir di Queensland’s Gold Coast pada 18 Mei 1993. Ia lahir dari orang tua asal Selandia Baru yang pindah ke Australia pada 1987. Tak sendirian, Jessica Watson punya dua saudara perempuan, Emily dan Hannah, dan satu saudara laki-laki bernama Tom.

Sejak kecil, mereka semua belajar berlayar dan sempat tinggal di atas kapal selama lima tahun. Bahkan, Watson mendapatkan pendidikan dari rumah lewat pembelajaran dari rumah.

Pencapaian Jessica sebagai pelaut termuda wanita Australia bermula dari inisiatif sang ibu yang mulai membacakan buku ‘Lionheart: A Journey of the Human Spirit’ kepada anak-anaknya sebelum tidur.

Baca Juga: 20 Film Terlaris di Indonesia Sepanjang Masa. Apa Saja?

Buku itu menceritakan kisah Jesse Martin sebagai orang termuda yang berlayar mengelilingi dunia pada usia 18 tahun. Tak elak, Jessica Watson jadi tertarik melakukan hal yang sama dan mulai merencanakan pelayaran solonya, sejak usia 12 tahun.

Ia pun mengumumkan rencana pelayaran solonya pada Mei 2009. Untuk urusan berlayar tanpa bantuan, Jessica kecil tak boleh menerima apa pun dari orang lain dan tak boleh bersandar di pelabuhan atau kapal lain meskipun komunikasi radio boleh dilakukan.

Rute pelayarannya dimulai dan berakhir di Sydney, melewati dekat Selandia Baru, Fiji, Kiribati, Tanjung Horn, Tanjung Harapan Baik, Tanjung Leeuwin, sampai Tenggara Cape.

Baca Juga: Mengenal Surabaya North Quay, Destinasi Asik dan Modern Tepi Laut

Bersama kapalnya, Ella’s Pink Lady, yang berupa kapal pesiar Sparkman % Stephens sloop merah muda sepanjang 10 meter, Jessica bertualang. Kapal itu dilengkapi sistem navigasi canggih, kamera pengawas radio satelit, telepon satelit, serta komputer laptop.

Perjalanannya dimulai pada 18 Oktober 2009 dari Sydney Harbour, ditemani ribuan penonton dan media massa. Melewati berbagai rintangan seperti badai angin, ombak besar, kecelakaan laut, dan sebagainya, Jessica berhasil menuntaskan petualangannya dengan penuh tekad.

Ia menyelesaikan perjalanan solonya pada 15 Mei 2010, tepat hari ini 13 tahun yang lalu. Ia kembali ke Sydney usai menghabiskan 210 hari di laut. Ribuan orang kembali bersorak menyambutnya dan memberi penghormatan. 

Bahkan, Perdana Menteri Australia saat itu, Kevin Rudd, turut menyebutnya sebagai pahlawan Australia

Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Percepat Pembangunan Tanggul Laut Raksasa

Menariknya, Jessica Watson meresponsnya dengan menyebut diri sebagai ‘orang biasa yang punya mimpi, bekerja keras untuk mewujudkannya, dan membuktikan bahwa apa pun itu mungkin’.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan