Malaysia yang merupakan peraih medali emas terbanyak dalam nomor ini juga dihajar dengan skor yang telak, yakni 85-57. Di titik ini, banyak yang menyebut kepercayaan diri Timnas Basket Putri Indonesia berada di level tertinggi.
Setelahnya, mereka berhasil melumat tuan rumah Kamboja dengan skor jauh, yaitu 100-54. Dan di pertandingan terakhir, Indonesia berhasil kalahkan Singapura 39-86, segel medali emas mereka sepanjang sejarah SEA Games.
Baca Juga: Profil Rizki Juniansyah, Pemecah Rekor Angkat Besi SEA Games 2023
Keberhasilan Tanpa Liga yang Berjalan
Keberhasilan mereka dalam SEA Games 2023 ini pastinya adalah buah keberhasilan para pemain dan pelatih dalam menghadapi lawan. Kredit khusus diberikan kepada para pemain naturalisasi dari Amerika Serikat (AS), yakni Pierre Louis Kimberley dan Peyton Alexis Whitted.
Keduanya memang menjadi tulang punggung Timnas Basket Putri dalam SEA Games 2023 ini, mampu menjadi penyumbang poin dan kunci kesuksesan pertahanan mereka. Namun, beberapa pemain asli Indonesia lain macam Yuni Anggraeni, Nathania Orville dan Adelaide Callista Wongsohardjo juga tidak bisa dikesampingkan.
Mereka juga memiliki sumbangsih dalam keberhasilan Timnas Basket Putri dalam turnamen ini. Medali emas yang diperoleh ini juga sukses diraih dengan situasi yang cukup terbatas, di mana para atlet tidak memiliki liga yang berjalan.
Baca Juga: Target Indonesia di SEA Games 2023 Raih Juara Umum, Realistis?
Berbeda dengan atlet basket putra, atlet basket putri tidak memiliki klub yang sanggup untuk mengikutsertakan para pemain basket putri. Dengan demikian, Perbasi selaku induk basket tertinggi di Indonesia menyiasatinya dengan membentuk kamp latihan intensif jangka panjang.
Proses kamp latihan ini akhirnya membuahkan hasil terbaik bagi para atlet basket putri yang mampu menyumbang medali emas pertama mereka di SEA Games.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan