Menu


Pengertian Bug Abuse yang Dipakai Singapura di Final Valorant SEA Games 2023

Pengertian Bug Abuse yang Dipakai Singapura di Final Valorant SEA Games 2023

Kredit Foto: Freepik/DC Studio

Bug abuse ini beragam bentuknya. Yang pasti, bug abuse ini bisa dipakai untuk berada 1 langkah atau lebih di depan lawan. Beberapa contoh bug abuse yang sangat merugikan dalam sebuah kompetisi e-sport adalah sebagai berikut:

  • Kekebalan maksimal sehingga tidak bisa mati;
  • Peluru atau kemampuan tidak terbatas;
  • Menyembuhkan karakter dalam jangka waktu tidak terbatas;
  • Menghasilkan serangan terlalu besar;
  • Mampu membuat karakter bergerak sangat cepat;
  • Dan sebagainya.

Bug Abuse yang Digunakan Singapura

Dalam kasus final e-sport Valorant di SEA Games 2023, mereka memakai bug abuse dengan cara mengetahui di mana posisi musuh dan ke mana musuh akan bergerak bahkan sebelum pertandingan dimulai, menggunakan salah satu karakter yang ada di Valorant bernama Cypher.

Sekilas, ini mungkin tidak merugikan. Namun, mampu mengetahui di mana keberadaan karakter lawan dan memperhatikan gerak-gerik mereka bisa membawa keuntungan tersendiri. Mereka mampu memprediksi pergerakan lawan dan mengantisipasi apa yang akan mereka perbuat selanjutnya.

Baca Juga: Daftar Kontroversi SEA Games 2023: Indonesia Berubah jadi Polandia

Apa yang Tim Valorant Singapura lakukan dianggap tidak adil oleh pemain Valorant Indonesia, sehingga mereka mengajukan banding yang sayangnya sempat tidak dianggap sebagai pelanggaran berat, membuat Tim Valorant Indonesia walkout.

Beruntungnya,panitia akhirnya memutuskan untuk mengubah keputusan mereka. Tim Valorant Indonesia akhirnya resmi memperoleh medali emas, dengan catatan mereka berbagi dengan Singapura. Emas yang diraih Tim Valorant Indonesia ini merupakan emas ke-39 bagi kontingen Indonesia pada SEA Games 2023.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Tampilkan Semua Halaman