Hasto menegaskan pula sebanyak 33 persen lebih bakal caleg PDIP merupakan kalangan perempuan. PDIP konsisten menjadi wadah bagi perempuan untuk berpolitik. “Bahkan Ibu Mega (Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri) Mendeklarasikan Mas Ganjar sebagai capres pada Hari Kartini,” tutur Hasto.
Sebanyak 580 bacaleg PDIP yang didaftarkan terdiri atas 380 perempuan dan 128 caleg petahana (incumbent). Ada dari mantan kepala daerah, namun hanya Yasonna Laoly menteri dari PDIP yang diusung maju menjadi caleg.
Baca Juga: Partai Ummat Mencalonkan Beberapa Tokoh 212 sebagai Caleg DPR
Basis keluarga caleg PDIP
Hasto menegaskan, basis rekrutmen yang dilakukan partai banteng moncong putih sejatinya tak berbeda dengan partai yang ada di daratan Eropa maupun Amerika Serikat, yakni bermula dari keluarga. Atas dasar ini PDIP memandang penting keluarga tidak boleh berbeda partai.
“Proses rekrutmen berasal dari keluarga, itu suatu kultur yang terbangun tidak hanya di Indonesia, di Amerika Serikat, di Singapura, dan di Eropa,” kata dia.
Sekalipun begitu, Hasto menegaskan partai juga merekrut pihak lain untuk menjadi kader. Sebanyak 73 bakal caleg berasal kalangan praktisi atau akademisi, 17 orang dari kalangan TNI/Polri dan 14 orang dari kalangan budayawan atau artis.
“Kami juga membuka diri terhadap tokoh-tokoh yang mau bergabung,” kata Hasto.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan