PDIP memberikan KPU 580 daftar caleg di semua tingkatan. 48 persen dari daftar caleg tersebut berasal dari kalangan muda, termasuk Pinka Hapsari, putri Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebutkan, kalangan muda yang dimaksud digolongkan dalam usia di bawah 45 tahun. Sebelum menjadi caleg, mereka digembleng dulu melalui kaderisasi dan pendidikan politik di sekolah partai.
Baca Juga: PDIP Nyatakan Suami-Istri Tak Diizinkan untuk Beda Partai
“Di dalamnya ada Mbak Pinka yang sudah melalui proses kaderisasi, tinggal di sekolah partai selama tiga hari. Semua diperlakukan sama dan mereka yang telah mengikuti itu dicalonkan,” kata Hasto, di Kantor KPU RI, Jakarta, Kamis (11/5/2023).
Puan yang kini menjabat Ketua DPR juga dicalonkan kembali menjadi caleg. Hasto melanjutkan, terdapat pula bakal caleg yang masih bersatatus mahasiswa yakni Aryo Seno Bagaskara yang seangkatan dengan Pinkan mengikuti sekolah partai.
“Termasuk ada Aryo Seno Bagaskara, itu masih mahasiswa, itu juga dicalonkan. Itu satu angkatan bersama Mbak Pinka,” ujarnya.
Hasto menegaskan pula sebanyak 33 persen lebih bakal caleg PDIP merupakan kalangan perempuan. PDIP konsisten menjadi wadah bagi perempuan untuk berpolitik. “Bahkan Ibu Mega (Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri) Mendeklarasikan Mas Ganjar sebagai capres pada Hari Kartini,” tutur Hasto.
Sebanyak 580 bacaleg PDIP yang didaftarkan terdiri atas 380 perempuan dan 128 caleg petahana (incumbent). Ada dari mantan kepala daerah, namun hanya Yasonna Laoly menteri dari PDIP yang diusung maju menjadi caleg.
Baca Juga: Partai Ummat Mencalonkan Beberapa Tokoh 212 sebagai Caleg DPR
Basis keluarga caleg PDIP
Hasto menegaskan, basis rekrutmen yang dilakukan partai banteng moncong putih sejatinya tak berbeda dengan partai yang ada di daratan Eropa maupun Amerika Serikat, yakni bermula dari keluarga. Atas dasar ini PDIP memandang penting keluarga tidak boleh berbeda partai.
“Proses rekrutmen berasal dari keluarga, itu suatu kultur yang terbangun tidak hanya di Indonesia, di Amerika Serikat, di Singapura, dan di Eropa,” kata dia.
Sekalipun begitu, Hasto menegaskan partai juga merekrut pihak lain untuk menjadi kader. Sebanyak 73 bakal caleg berasal kalangan praktisi atau akademisi, 17 orang dari kalangan TNI/Polri dan 14 orang dari kalangan budayawan atau artis.
“Kami juga membuka diri terhadap tokoh-tokoh yang mau bergabung,” kata Hasto.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO