Cabang olahraga (cabor) pencak silat dalam SEA Games 2023 di Phnom Penh, Kamboja resmi berakhir pada Rabu (10/5/2023). 22 nomor yang diperlombakan dalam bela diri khas Indonesia ini dan Indonesia berhasil keluar jadi juara umum dengan perolehan 9 emas, 6 perak dan 1 perunggu.
Catatan ini jauh lebih baik dari perolehan SEA Games 2022 di Hanoi, Vietnam. Meskipun begitu, keberhasilan Indonesia dalam cabor ini sempat dinodai oleh sejumlah drama dan kontroversi yang beberapa kali merugikan para atlet Indonesia.
Berikut drama yang terjadi dalam cabor pencak silat di SEA Games 2023 yang merugikan Indonesia mengutip Suara.com dan beberapa sumber lain pada Kamis (11/5/2023).
Baca Juga: Profil Safira Dwi Meilani, Pesilat yang Dicurangi di SEA Games 2023
Drama Pencak Silat di SEA Games 2023
Didiskualifikasi Padahal Tidak Langgar Aturan
KONTROVERSI
— A. Ainur Rohman (@ainurohman) May 10, 2023
Pesilat Indonesia, Juara Dunia 2022, Safira Dwi Meilani gagal meraih emas SEA Games '23 yg sudah di depan mata.
Wasit mendiskualifikasi Safira saat laga kurang 18 detik! Pdhl Safira unggul sangat telak, 61-43 atas wakil ????????
Safira menangis dan luar biasa kecewa... pic.twitter.com/4Q4iDbxkgL
Pesilat putri Indonesia, Safira Dwi Meilani yang bertanding dalam nomor tanding kelas B 50-55 kg putri sempat didiskualifikasi hanya beberapa detik sebelum laga usai. Dirinya dianggap telah melanggar peraturan yang tidak memperbolehkan atlet untuk berteriak kesakitan.
Padahal, Safira Dwi Meilani tidak melakukan itu. Ini bisa dilihat dari tayangan ulang yang menunjukan meskipun dirinya berbalik badan dan meringis sakit, Safira Dwi Meilani tidak berteriak kesakitan. Keputusan kontroversial ini hampir memakan medali emas baginya.
Perjalanan Safira Dwi Meilani dalam turnamen ini sebenarnya berjalan mulus. Namun, di final melawan pesilat putri Vietnam, Nguyễn Hoàng Hồng, dirinya memperoleh keputusan kontroversial dari wasit dan bahkan sempat memperoleh medali perak.
Baca Juga: Kontroversi Bulu Tangkis di SEA Games 2023 yang Bisa Rugikan Indonesia
Setelah memperoleh keputusan tersebut, pesilat putri ini menangis kecewa karena emas sudah di depan mata. Pada akhirnya tim Indonesia mengajukan banding ke pihak wasit dan diterima. Safira Dwi Meilani berbagi emas dengan Nguyễn Hoàng Hồng dan berhasil menjadi salah satu dari 9 peraih medali emas dalam cabor silat.
Dipaksa Mengundurkan Diri
boleh bantu up yg ini jg ga?? karna pesilat masih bisa dan kuat tapi tiba tiba disuruh walk out, dia bukan kalah karna pertandingan, dia kalah karna melawan tuan rumah, tidak menjujung tinggi sportifitas sekali SEA GAMES CAMBODIA 2023 tahun ini!!!!!! pic.twitter.com/usqK3XSGXP
— celengan rindu (@0vertimee) May 10, 2023
Safira Dwi Meilani masih bisa dikatakan beruntung karena bandingnya diterima oleh pihak penyelenggara. Ini membuatnya menyumbang emas. Namun, hal berbeda terjadi kepada pesilat putra yang mengikuti nomor tanding U-45 kg, Bayu Lesmana.
Layaknya Safira Dwi Meilani, Bayu Lesmana juga berhasil melaju dengan baik sampai final. Namun, di final, Bayu Lesmana diminta untuk mengundurkan diri atau walkover ketika bertemu dengan pesilat putra Kamboja, Non Sromoachkhoram.
Baca Juga: Daftar Kontroversi SEA Games 2023: Indonesia Berubah jadi Polandia
Pihak panitia mengatakan kalau Bayu Lesmana tidak kunjung hadir dalam final sehingga pada akhirnya medali emas diberikan kepada Kamboja. Namun, beredar video yang mengungkapkan bahwa Bayu Lesmana diminta mengundurkan diri.
Video tersebut merupakan percakapan antara sang atlet dengan kakaknya. Disebutkan kalau jika Bayu Lesmana tidak mengundurkan diri, maka dirinya tidak bisa memperoleh medali. Tentunya ini membuat heboh jagad media sosial.
Baca Juga: Apa Itu Kun Bokator yang Sumbang Medali Pertama Indonesia di SEA Games 2023?
Banyak yang menganggap ini merupakan intervensi dari pihak tuan rumah demi memperoleh emas. Karena di partai semifinal, Non Sromoachkhoram juga berhasil lolos ke final tanpa harus bertanding melawan pesilat putra Malaysia, Muhammad Khairul Shaddad Ardi yang juga didiskualifikasi.
Meskipun pada akhirnya Indonesia masih mampu keluar jadi juara umum, fakta kalau Kamboja bisa jadi lakukan intervensi ini menunjukkan banyaknya kecurangan yang terjadi dalam SEA Games 2023 hanya demi memenangkan tuan rumah.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024