Menu


Pengamat: Sambangi SBY dan JK, Prabowo Ingin Jauhi Bayang-Bayang Jokowi  

Pengamat: Sambangi SBY dan JK, Prabowo Ingin Jauhi Bayang-Bayang Jokowi  

Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat

"Tidak rasional setelah gagal berkali-kali. Itu karena gosokan orang-orang dekatnya saja," ujar Hermawan yang juga pengamat keamanan itu.

Terlebih, sosok SBY juga tidak dekat dengan Prabowo semenjak masih berdinas di kemiliteran.

Baca Juga: Tepis Anggapan SBY Tak Netral, Jansen Sitindaon: Demokrat Bukan Partai Pengusung Prabowo pada Pilpres 2014

"Kesaksian Agum Gumelar sangat jelas. SBY adalah salah seorang jenderal anggota DKP yang menandatangani pemecatan (PTDH) Prabowo. Aneh kalau mendukung pencapresan Prabowo," kata Hermawan.

Sementara Ujang Komarudin menyebut pertemuan Prabowo dan SBY adalah sebuah keharusan.

"Sebuah keniscayaan, keharusan bagi Pak Prabowo ketika dia ingin jadi capres, maka harus bertemu dengan siapa pun," kata dia.

"Bertemu dengan tokoh parpol atau tokoh-tokoh bangsa. Ini konteksnya kebutuhan untuk berkomunikasi dengan para tokoh dan king maker," kata dia.

Ujang juga mengatakan Prabowo memang harus banyak menjalin komunikasi dengan sosok seperti SBY dan Jusuf Kalla.

Sebab, apabila nanti Prabowo maju di Pilpres 2024 dan terjadi dua putaran. Hal itu akan menjadi sangat penting.

"Misalkan ada dua putaran, dan Prabowo masuk dua putaran. Itu bisa saja menjadi dukungan seandainya di putaran pertama tidak mendukung, kan bisa," kata dia.

"Jadi, pertemuan elite politik itu, termasuk Prabowo dan SBY, dan sebelumnya dengan Pak JK, itu bagian daripada ya komunikasi, lobi-lobi, silaturahmi politik, untuk menjajaki segala kemungkinan," kata dia. 

Sebelumnya, Prabowo sudah menjalin pertemuan dengan Jusuf Kalla. 

Dalam beberapa waktu ke depan, Prabowo juga akan bertemu dengan mantan Presiden Indonesia, SBY.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Tampilkan Semua Halaman

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Rakyat Merdeka.