Menu


Pengamat: Sambangi SBY dan JK, Prabowo Ingin Jauhi Bayang-Bayang Jokowi  

Pengamat: Sambangi SBY dan JK, Prabowo Ingin Jauhi Bayang-Bayang Jokowi  

Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat

Konten Jatim, Jakarta -

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto telah memulai komunikasi politik untuk melancarkan rencananya berkompetisi di Pilpres 2024.  

Terbaru, Menteri Pertahanan itu berencana untuk bertemu dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sebelumnya, Prabowo juga sudah bertemu dengan Jusuf Kalla (JK).

Baca Juga: Denny Suryo Prabowo Klaim Sandiaga Masih Sering Berkomunikasi dengan Ganjar Pranowo

Pengamat politik Hermawan Sulistyo menilai rencana pertemuan itu sebagai upaya Prabowo melepaskan diri dari bayang-bayang Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Iya betul (lepas dari pengaruh Jokowi). Bagian dari upaya desperate untuk tetap bisa maju sebagai capres," kata dia ketika dikonfirmasi, Rabu (10/5).

Namun, Hermawan menyebut pertemuan dengan SBY itu tidak rasional bagi Prabowo yang sudah berkali-kali gagal dalam pilpres.

"Tidak rasional setelah gagal berkali-kali. Itu karena gosokan orang-orang dekatnya saja," ujar Hermawan yang juga pengamat keamanan itu.

Terlebih, sosok SBY juga tidak dekat dengan Prabowo semenjak masih berdinas di kemiliteran.

Baca Juga: Tepis Anggapan SBY Tak Netral, Jansen Sitindaon: Demokrat Bukan Partai Pengusung Prabowo pada Pilpres 2014

"Kesaksian Agum Gumelar sangat jelas. SBY adalah salah seorang jenderal anggota DKP yang menandatangani pemecatan (PTDH) Prabowo. Aneh kalau mendukung pencapresan Prabowo," kata Hermawan.

Sementara Ujang Komarudin menyebut pertemuan Prabowo dan SBY adalah sebuah keharusan.

"Sebuah keniscayaan, keharusan bagi Pak Prabowo ketika dia ingin jadi capres, maka harus bertemu dengan siapa pun," kata dia.

"Bertemu dengan tokoh parpol atau tokoh-tokoh bangsa. Ini konteksnya kebutuhan untuk berkomunikasi dengan para tokoh dan king maker," kata dia.

Ujang juga mengatakan Prabowo memang harus banyak menjalin komunikasi dengan sosok seperti SBY dan Jusuf Kalla.

Sebab, apabila nanti Prabowo maju di Pilpres 2024 dan terjadi dua putaran. Hal itu akan menjadi sangat penting.

"Misalkan ada dua putaran, dan Prabowo masuk dua putaran. Itu bisa saja menjadi dukungan seandainya di putaran pertama tidak mendukung, kan bisa," kata dia.

"Jadi, pertemuan elite politik itu, termasuk Prabowo dan SBY, dan sebelumnya dengan Pak JK, itu bagian daripada ya komunikasi, lobi-lobi, silaturahmi politik, untuk menjajaki segala kemungkinan," kata dia. 

Sebelumnya, Prabowo sudah menjalin pertemuan dengan Jusuf Kalla. 

Dalam beberapa waktu ke depan, Prabowo juga akan bertemu dengan mantan Presiden Indonesia, SBY.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Rakyat Merdeka.