Ketua DPP Partai Ummat Hilmi Rahman bahwa demokrasi adalah bagian dari kita, masyarakat Indonesia. Perbedaan pendapat soal benar atau tidaknya keberpihakan pemimpin wajar.
Meski demikian, Hilmi mengingatkan bahwa presiden adalah presidennya para calon presiden (capres). Ada masalah terkait etis ketika secara terbuka mendukung suatu capres dengan memposisikan diri sebagai seorang presiden.
Baca Juga: Ada Legacy Besar, Rommy PPP Sebut Wajar jika Jokowi Miliki Keberpihakan Capres
"Kita bicara tentang demokrasi, keberpihakan, silakan. Tapi ingat, presiden adalah presidennya para capres," kata Hilmi Rahman, mengutip video yang diunggah di kanal YouTube tvOneNews, Rabu (10/5/2023).
Karena presiden adalah presidennya para capres, Hilmi heran mengapa harus ada pihak yang diendorse, ada yang tidak. Ada capres yang diberi jalan mulus, tapi ada juga yang tidak diberi jalan mulus.
Meski memang keberpihakan penting, tapi seharusnya presiden juga harus berpikir bahwa ia harus memberi kesempatan kepada orang selanjutnya untuk mengambil alih pemerintahan.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan