Dalam pandangan Islam, ahlul fatrah mempunyai posisi yang penting dan layak dihormati. Allah SWT telah memberikan waktu kesempatan kepada mereka untuk menerima dakwah, sebelum dihisab.
Oleh karena itu, umat Islam harus berusaha untuk menyampaikan dakwah dengan cara yang baik dan benar kepada ahlul fatrah.
Baca Juga: Mengenal Gerhana Bulan Penumbra dalam Perspektif Islam
Namun, bagi mereka yang sudah mendapatkan dakwah Islam dan masih memilih untuk menolak, maka mereka tidak lagi termasuk dalam ahlul fatrah. Mereka telah menerima dakwah secara sempurna, namun memilih untuk tidak mengamalkannya.
Jadi, mereka akan dihisab atas pengetahuan yang mereka miliki.
Dalam menghadapi ahlul fatrah, umat Islam diharapkan untuk bersikap santun, bijaksana, dan berempati. Umat Islam harus menyampaikan dakwah dengan cara yang baik dan memperhatikan konteks lingkungan tempat ahlul fatrah berada.
Selain itu, harus ada upaya nyata dalam memberikan pendidikan dan pengetahuan tentang Islam yang benar, agar mereka dapat memahami ajaran Islam dengan baik.
Baca Juga: Ciri-ciri Orang Fasik dalam Agama Islam. Tidak Boleh Ditiru!
Pada hakikatnya, mereka berada dalam posisi tidak bersalah dan akan diberikan kesempatan untuk menerima dakwah sebelum dihisab di akhirat. Oleh karena itu, umat Islam diharapkan untuk bersikap santun pada mereka.