Menu


Apa Itu Ahlul Fatrah? Ini Penjelasannya dalam Islam

Apa Itu Ahlul Fatrah? Ini Penjelasannya dalam Islam

Kredit Foto: Freepik

Konten Jatim, Jakarta -

Banyak yang belum mengerti arti ahlul fatrah meskipun sering terdengar di kalangan umat Islam. Apa itu ahlul fatrah? Istilah ini merujuk pada orang yang tak mengenal Islam.

Lebih tepatnya, untuk orang-orang yang belum pernah mendengar atau menerima dakwah Islam secara sempurna. 

Dalam konteks Islam, ahlul fatrah dianggap berada dalam kondisi tidak bersalah dan akan mendapatkan kesempatan untuk menerima dakwah sebelum dihisab di akhirat

Baca Juga: Begini Pandangan Dalam Islam Mengenai Orang yang Gemar Update di Sosial Media

Ahlul Fatrah berasal dari bahasa Arab, terdiri dari dua kata yaitu 'ahl' yang berarti keluarga atau orang-orang, dan 'fatrah' yang berarti jeda atau kekosongan. Jadi secara harfiah, ahlul fatrah dapat diartikan sebagai keluarga yang berada dalam kekosongan atau jeda dalam menerima dakwah Islam. 

Para ulama sepakat bahwa orang-orang yang termasuk dalam ahlul fatrah adalah orang yang belum pernah mendengar atau menerima ajaran Islam secara sempurna, seperti orang yang hidup di daerah terpencil atau belum terjangkau dakwah Islam.

Karakteristik dari ahlul fatrah adalah mereka belum pernah mendengar atau menerima dakwah Islam secara sempurna, namun masih memiliki fitrah yang suci. Oleh karena itu, mereka berada dalam posisi tidak bersalah dan tidak akan dihisab atas ketiadaan pengetahuan tentang Islam. 

Baca Juga: Bahaya Memperdebatkan Sesuatu yang Viral Dalam Pandangan Islam

Pada saat akhirat, ahlul fatrah akan diberikan kesempatan untuk menerima dakwah sebelum dihisab.

Dalam pandangan Islam, ahlul fatrah mempunyai posisi yang penting dan layak dihormati. Allah SWT telah memberikan waktu kesempatan kepada mereka untuk menerima dakwah, sebelum dihisab. 

Oleh karena itu, umat Islam harus berusaha untuk menyampaikan dakwah dengan cara yang baik dan benar kepada ahlul fatrah.

Baca Juga: Mengenal Gerhana Bulan Penumbra dalam Perspektif Islam

Namun, bagi mereka yang sudah mendapatkan dakwah Islam dan masih memilih untuk menolak, maka mereka tidak lagi termasuk dalam ahlul fatrah. Mereka telah menerima dakwah secara sempurna, namun memilih untuk tidak mengamalkannya. 

Jadi, mereka akan dihisab atas pengetahuan yang mereka miliki.

Dalam menghadapi ahlul fatrah, umat Islam diharapkan untuk bersikap santun, bijaksana, dan berempati. Umat Islam harus menyampaikan dakwah dengan cara yang baik dan memperhatikan konteks lingkungan tempat ahlul fatrah berada. 

Selain itu, harus ada upaya nyata dalam memberikan pendidikan dan pengetahuan tentang Islam yang benar, agar mereka dapat memahami ajaran Islam dengan baik.

Baca Juga: Ciri-ciri Orang Fasik dalam Agama Islam. Tidak Boleh Ditiru!

Pada hakikatnya, mereka berada dalam posisi tidak bersalah dan akan diberikan kesempatan untuk menerima dakwah sebelum dihisab di akhirat. Oleh karena itu, umat Islam diharapkan untuk bersikap santun pada mereka.