“Ciri yang demikian menunjukkan kurang dewasa, kurang sehat, kurang berkemajuan. Boleh kita melihat berita, tapi dasarnya adalah research. Riset, lihat manfaatnya apa,” ucap Ustaz Adi.
Ustaz Adi juga menjelaskan bahwa informasi yang viral bisa dibagi menjadi dua klasifikasi.
Pada kualifikasi pertama, kita perlu menelaah apakah informasi yang viral itu baik untuk dipahami dan memberikan dampak yang begitu positif.
“Baik itu ukurannya satu, mampu mendekatkan diri kita kepada Allah. Baik itu membuat kita lebih berwawasan yang positif, baik itu meningkatkan pengetahuan kita sehingga menggerakan kita untuk beraktivitas pada hal-hal yang mulia,” jelas Ustaz Adi.
Pada kualifikasi kedua, informasi yang viral ini jelas berseberangan dengan viral ke arah yang baik atau memberikan wawasan yang positif.
Baca Juga: Fase Pertengahan Dunia: Berbagai Peristiwa Menuju Akhir Zaman Dunia yang Sebenarnya
“Viral yang hanya melahirkan perdebatan-perdebatan yang tidak berujung. Viral yang menghadirkan argumentasi yang tidak jelas,” ucap Ustaz Adi.
Klasifikasi yang kedua ini patutnya dihindari karena akan memberikan kerugian. Pasalnya, informasi yang viral juga bisa membawa kita kepada perdebatan yang tidak bermutu dan kesesatan informasi.