Ustaz Adi Hidayat mengingatkan bahayanya orang-orang yang gemar memberikan update dengan berbagai konten atau informasi apa pun di media sosial.
Namun, bukan ke arah yang baik, update-an informasi ini justru terkesan kosong dan tak berisi apa pun mengenai hal-hal yang baik untuk orang lain.
“Ada ayat turun merespon orang-orang yang senang meng-update status, bikin konten apa pun yang mau dibikin. Jadi, cuaca begini bikin konten, liat mendung bikin konten, panas bikin konten, yang penting supaya rame aja,” kata Ustaz Adi.
Baca Juga: Penjelasan Ringkas Ustaz Adi Hidayat Mengenai Tiga Fase di Akhir Zaman
Berbagai konten yang dianggap tidak perlu ini menunjukkan bahwa orang yang membagikan konten tersebut belum dewasa dalam bertindak dan berperilaku.
Maka dari itu, Ustaz Adi meminta kita untuk lebih menelaah lagi terkait segala informasi yang hendak dibagikan ke sosial media.
“Ciri yang demikian menunjukkan kurang dewasa, kurang sehat, kurang berkemajuan. Boleh kita melihat berita, tapi dasarnya adalah research. Riset, lihat manfaatnya apa,” ucap Ustaz Adi.
Ustaz Adi juga menjelaskan bahwa informasi yang viral bisa dibagi menjadi dua klasifikasi.
Pada kualifikasi pertama, kita perlu menelaah apakah informasi yang viral itu baik untuk dipahami dan memberikan dampak yang begitu positif.
“Baik itu ukurannya satu, mampu mendekatkan diri kita kepada Allah. Baik itu membuat kita lebih berwawasan yang positif, baik itu meningkatkan pengetahuan kita sehingga menggerakan kita untuk beraktivitas pada hal-hal yang mulia,” jelas Ustaz Adi.
Pada kualifikasi kedua, informasi yang viral ini jelas berseberangan dengan viral ke arah yang baik atau memberikan wawasan yang positif.
Baca Juga: Fase Pertengahan Dunia: Berbagai Peristiwa Menuju Akhir Zaman Dunia yang Sebenarnya
“Viral yang hanya melahirkan perdebatan-perdebatan yang tidak berujung. Viral yang menghadirkan argumentasi yang tidak jelas,” ucap Ustaz Adi.
Klasifikasi yang kedua ini patutnya dihindari karena akan memberikan kerugian. Pasalnya, informasi yang viral juga bisa membawa kita kepada perdebatan yang tidak bermutu dan kesesatan informasi.