Menu


Jusuf Kalla Peringati Jokowi untuk Tak Ikut Campur Urusan Pemilu

Jusuf Kalla Peringati Jokowi untuk Tak Ikut Campur Urusan Pemilu

Kredit Foto: Dok. Suara.com

Konten Jatim, Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) semakin terang-terangan dalam keikutsertaannya di proses menuju Pilpres kali ini. Hal ini semakin terlihat setelah Jokowi menjamu beberapa partai ke Istana Negara dan diduga membahas urusan koalisi besar.

Melihat tindakan berani Jokowi, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) tak tinggal diam. Ia memberikan peringatan kepada Jokowi untuk tak ikut campur urusan Pemilu.

Peringatan kepada Jokowi jangan ikut campur Pemilu 2024 itu dilontarkan JK usai menggelar pertemuan dengan Muhaimin Iskandar.

“Menurut saya, Presiden seharusnya seperti Ibu Mega, SBY, itu (masa jabatannya) akan berakhir, maka tidak terlalu jauh melibatkan diri,” kata JK.

Baca Juga: Anies ‘Sentil’ Jokowi Soal Takut Hilang Kekuasaan

Alasan Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 Jusuf Kalla itu, agar jalannya Pemilu 2024 berjalan lebih adil.

“Maka tidak terlalu jauh melibatkan diri, dalam suka atau tidak suka, dalam perpolitikan. Supaya lebih demokratis lah,” sambungnya.

Pernyataan itu disampaikan Jusuf Kalla merespon langkah Jokowi yang tidak mengundang Ketua Umum Nasdem Surya Paloh dalam pertemuan parpol koalisi Pemerintah di Istana Merdeka, pada Selasa (2/5/2023) lalu.

Menurut JK, tidak mungkin pertemuan di Istana Merdeka itu tidak membicarakan soal politik. Sebab jika bicara soal pemerintahan, sudah pasti Partai Nasdem juga akan diundang.

“Karena ini di Istana membicarakan tentang urusan pembangunan atau apa itu wajar saja. Tapi kalau bicara pembangunan saja mestinya NasDem diundang. Berarti ada pembicaraan politik,” ujarnya.

Karena itu, JK meminta Jokowi meniru apa yang pernah dilakukan Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Baca Juga: Jokowi Sidak Jalanan Rusak di Lampung, Gubernur Lampung Salahkan Para Pengusaha

Jusuf Kalla menyebut, Megawati dan SBY saat itu tidak ikut campur dalam urusan pemilu dan menjauhkan diri dari politik di akhir masa jabatannya.

“Presiden (Jokowi) seharusnya seperti ibu Mega, SBY, ketika itu akan berakhir maka tidak terlalu jauh melibatkan diri, suka atau tidak suka dalam perpolitikan. Supaya lebih demokratis,” tegasnya.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Fajar.