Menu


Alasan Dajjal Tak Bisa Memasuki Wilayah Makkah dan Madinah Meski Punya Banyak Pengikut

Alasan Dajjal Tak Bisa Memasuki Wilayah Makkah dan Madinah Meski Punya Banyak Pengikut

Kredit Foto: Unsplash/Fabien TWB

Konten Jatim, Jakarta -

Dajjal menjadi salah satu tanda-tanda datangnya hari kiamat sebagaimana yang diyakini oleh banyak kaum Muslimin. Kedatangannya ini pun akan mendatangkan malapetaka.

Meski dajjal akan mendatangi seluruh belahan dunia untuk menarik banyak pengikut bersamanya, dajjal dikatakan tak akan pernah bisa masuk ke dalam Makkah dan Madinah.

Dijelaskan oleh Ustaz Khalid Basalamah, ada alasan mengapa dajjal tak bisa memasuki dua wilayah yang dijaga kesuciannya itu.

Baca Juga: Fitnah Dajjal yang Buat Orang Bingung, Bahkan Kaum Jahiliyah Sekalipun

“Di setiap pintu gerbang mekah dan amdinah malaikat menghunuskan pedangnya dan menghalau dajjal sehingga dajjal tidak bisa masuk,” ucap Ustaz Khalid.

Diceritakan oleh Ustaz Khalid, dajjal akan terus berjelajah, bahkan hingga ke Kota Palestina. Saat itu terjadi, peperangan pun akan terjadi.

Kaum Muslimin akan sepakat untuk mengejar dajjal dan hendak membunuhnya. Pasukan kaum Muslimin ini pun akan dipimpin oleh salah satu keturunan Nabi Muhammad.

“Kaum Muslimin sepakat semua keluar untuk mengejar dajjal dan membunuhnya. Keluarlah dari kota Madinah, satu orang yang namanya seperti Nabi Muhammad Shallahu ‘Alaihi Wassalam, Muhammad bin Abdillah dan dia turunan Nabi SAW juga.”

Ketika saat itu terjadi, akan ada waktu ketika Nabi Isa ‘Alaihi Salam turun dan diperintahkan untuk membunuh dajjal oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Turunnya Nabi Isa ‘Alaihi Salam pun menjadi bukti bahwa orang-orang Yahudi telah membunuh orang yang salah. Hal ini tertulis di dalam hadits yang berbunyi:

Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Sosok Dajjal, Orang yang Pintar tapi Pendusta

وَقَدْ ذُكِرَ فِي حِكْمَةِ نُزُوْلِ عِيْسَ دَوْنَ غَيْرِهِ مِنَ الْأَنْبِيَاءِ الرَّدُّ عَلَى الْيَهُوْدِ فِي زَعْمِهِمْ أَنَّهُمْ قَتَلُوْهُ فَأَكْذَبَهُم الله فِي ذَلِك وَأَنّهُ هُو الذِيْ يَقْتُلُهُمْ وَيَقْتُلُ رَأْسَهُمْ الدَّجَالَ

Artinya, “Sungguh telah disebutkan perihal hikmah turunnya Nabi Isa bukan nabi yang lain, yaitu untuk membantah keyakinan orang-orang Yahudi yang memiliki anggapan bahwa mereka telah membunuhnya, maka Allah mendustakan mereka dalam hal tersebut. Dan, Nabi Isa-lah yang akan membunuh mereka dan membunuh pimpinan mereka, yaitu Dajjal.” (Imam as-Suyuthi, at-Tausyekh Syarh al-Jami’ as-Shahih, [Riyadl, Maktabah ar-Rasyid: 1419 H/1998 M], juz I, halaman 225).