Menu


Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Sosok Dajjal, Orang yang Pintar tapi Pendusta

Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Sosok Dajjal, Orang yang Pintar tapi Pendusta

Kredit Foto: Tangkapan layar YouTube Adi Hidayat Official

Konten Jatim, Jakarta -

Ustadz Adi Hidayat (UAH) mengatakan, ada orang-orang pintar namun pendusta yang tugasnya menyebarkan fitnah yang luar biasa. Golongan ini disebut dengan dajjal.

Kata Nabi Muhammad SAW, jelas UAH, dajjal tersebut akan muncul menjelang akhir zaman. Mereka berbohong mengenai agama, bukan hal yang bersifat duniawi. 

Baca Juga: Sosok Dajjal yang Disebutkan Al-Quran, Muncul di Akhir Zaman

"Dajjal itu disebut pintar. Kata Nabi di akhir akhir masa akan muncul orang-orang pintar tapi pendusta. Bohongnya bukan masalah biasa. Yang paling menarik, mereka akan berbicara kepada Anda mengenai persoalan agama yang bikin Anda bingung," ujar Ustadz Adi Hidayat. 

Menurut sang ustaz, kalimat yang keluar dari mulutnya bisa membingungkan orang-orang beriman. Ucapannya membuat manusia tak mudah untuk menghiraukan dia. 

"Jangankan Anda, orang dulu bisa bingung dengan pernyataan itu. Kalau orang bodoh bicara kita bisa tinggalkan. Tapi kalau orang pintar yang bicara kita gak bisa. Logikanya kayak orang bener," imbuh UAH.

Pernyataan dajjal begitu menarik dan indah. Dia seolah-olah beriman kepada Allah SWT padahal tidak. Ini dituliskan dalam Al-Baqarah ayat 204.

"Ada yang bicara manis kata-katanya, logikanya kaya orang bener. Kadang-kadang mengambil ayat-ayat Allah, bersumpah dengan jiwanya, motong-motong ayat dan hadis sana sini. Ini musuh yang paling berbahaya," tambah Ustadz.

Maka tak heran apabila dajjal lebih berbahaya daripada setan. Dajjal tak seperti setan yang terang-terangan mengaku musuh.

Baca Juga: Ustaz Adi Hidayat: Dajjal Tidak Bodoh Tapi Pintar dan Pendusta

"Dajjal ini lebih bahaya dari setan. Kalau setan mengaku dia musuh. Sementara dajjal enggak, dia mengaku muslim dan punya pemikiran," tutur UAH. 

"Kata dajjal, semua agama itu sama, tertuju pada tuhan yang sama, cuma caranya beda-beda. Itu yang bicara bukan orang bodoh. Jangankan kita, orang jahiliyah aja bisa kaget dengernya. Jaman jahiliyah itu statement gak pernah muncul," sambungnya.