Apakah mungkin Koalisi Besar mengusung Prabowo-Airlangga? Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menyebut, hal itu tergantung lobi dengan PKB.
Ujang melihat, untuk capres, sudah pasti Prabowo yang akan diajukan jika Koalisi Besar terbentuk. Apalagi, Prabowo terlihat sudah mendapatkan lampu hijau dari Presiden Jokowi usai pertemuan enam ketua umum partai pendukung pemerintah, di Istana Merdeka, Selasa malam (2/5) lalu.
Baca Juga: PAN: Golkar Sama PKB, PAN Bisa dengan PPP-PDIP
"Kelihatannya bisa saja membentuk Koalisi Besar tapi minus PPP yang gabung PDIP. Saya melihat dan mengamati, sinyal Koalisi Besar itu capresnya Prabowo,” ucap Ujang, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Untuk cawapresnya, lanjut Ujang, perlu dibicarakan lebih lanjut. Terutama lobi-lobi kepada Imin, sapaan akrab Muhaimin, jika Airlangga ingin mendampingi Prabowo. "Integrasi ke Koalisi Besar mungkin terjadi, tapi kalau skemanya Prabowo-Airlangga, apa Cak Imin legowo," imbuh Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu.
Ujang melihat, Imin juga mengincar kursi cawapres Prabowo. Makanya, perlu dibicarakan serius di antara partai KKIR dan KIB. "Pokoknya selama janur kuning belum melengkung, semua kemungkinan bisa terjadi," tandas dia.
Sebelumnya, Imin menyatakan, semua peluang simulasi capres-cawapres masih mungkin terjadi. Simulasi itu antara lain dirinya, Airlangga, Prabowo.
Baca Juga: Partai Golkar Gelorakan Duet Prabowo-Airlangga untuk Koalisi Besar
"Simulasi itu tidak menutup berbagai peluang, apakah Prabowo-Muhaimin, apakah Prabowo-Airlangga, atau kah Airlangga-Muhaimin, itu masih proses yang akan kita jalani," ucap Imin, saat bertemu Airlangga, di Resto Pelataran Senayan, Jakarta, Rabu (3/5).
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan