Kendati begitu, ia mengingatkan, bonus demografi tersebut tak akan selamanya terjadi. Menurutnya, waktu demografi yang bagus untuk Indonesia tersebut bisa surut.
Ia pun lantas mencontohkan negara-negara yang kini mengalami penyurutan demografinya yakni seperti China, Jepang hingga Korea Selatan.
"Negara yang mengalami sekarang terbaliknya demografinya itu adalah Jepang, Korea, dan RRC. Jadi kalau disebut piramid terbalik, karena di sini orang-orang tua yang disebut tidak produktif lagi.”
"Kita justru dari tahun ini, ini presiden loh bukan saya yang ngomong, sampai 2036, 13 tahun itu adalah peak timenya untuk menghasilkan dari sisi demografi produktif, manusia yang produktif dari usia 16-60 an, sehingga harus dipacu bagaimana mereka ini untuk bisa produktif. Kalau dari produktivitas yang dilakukan manusia produktif itu, maka kita bisa terangkat jadi negara maju keempat. Yang pertama China, India, Amerika, lalu kita. Bayangkan loh," sambungnya.
Baca Juga: Jokowi Minta Masyarakat Mengadu Lewat Sosmed Jika Temukan Jalanan Rusak
Karena itu, Megawati menilai bahwa pernyataan presiden tersebut sejalan dengan kegiatan seminar Haluan 100 Tahun Bali yang sedang dilaksanakan tersebut.
Adapun dalam acara seminar bertajuk 'Haluan Pembagunan Bali Masa Depan 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125' di Hotel The Trans Hotel Resort Bali, Badung, Bali, ini turut juga dihadiri oleh Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko, Kepala BPIP Yudian Wahyudi hingga Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati. Gubernur Bali I Wayan Koster memaparkan rancangan Haluan 100 tahun Bali.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO