Menu


Megawati Sampaikan Pesan Jokowi dalam Acara Silaturahmi di Istana Negara

Megawati Sampaikan Pesan Jokowi dalam Acara Silaturahmi di Istana Negara

Kredit Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

Konten Jatim, Jakarta -

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri membeberkan isi pembicaraan saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan enam ketua umum partai pendukung pemerintah di Istana Negara pada Selasa (02/05/2023).

Megawati menyatakan bahwa tak ada pembicaraan mengenai politik praktis dalam pertemuan tersebut. Hal ini ia sampaikan saat  memberikan arahan dan membuka acara seminar bertajuk Haluan Pembangunan Bali Masa Depan 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125 di Hotel The Trans Hotel Resort Bali pada Jumat (5/5/2023). 

"Kemarin waktu dikumpulkan ketua-ketua umum silaturahim sama presiden itu sebenarnya, kalau beritanya uuuh politik (tingkat tinggi) apa yang dibicarakan? Nggak ada, (itu hanya) silaturahim, makan, sudah gitu. (Presiden) hanya bilang begini, mau nitip (pesan). Apa? Nah ini saya mau nitip balik (ke para peserta acara seminar), karena ini perintah presiden," kata Megawati. 

Ia menyampaikan, Presiden Jokowi hanya menitipkan terkait pentingnya menyiapkan diri untuk menghadapi perubahan demografi. Menurutnya, Jokowi menyebut bahwa saat ini Indonesia memiliki waktu yang baik terkait demografi. 

Baca Juga: Jokowi Dianggap Sengaja Jadikan Lampung Sebagai 'Panggung Sandiwara'

"Beliau cerita saya nanti ingin menitipkan, karena sudah saya tanya ke ahli-ahli 'saya bicara sama IMF, World Bank, dan yang lain, bahwa dunia sekarang mengalami perubahan demografi, ini tolong dicatat. Kita, menurut beliau, mengalami sebuah (masalah) demografi. Demografi itu kan soal penduduk. Itu (harus dipikirkan) mulai tahun ini. Jadi (bonus demografi) itu ada peak timenya (momentum puncak), " tutur Megawati.

Presiden Kelima RI itu menjelaskan, memang Indonesia ke depan memiliki demografi yang bagus lantaran diharapkan bisa membawa negara dalam kondisi berkembang ke menjadi negara maju. 

Kendati begitu, ia mengingatkan, bonus demografi tersebut tak akan selamanya terjadi. Menurutnya, waktu demografi yang bagus untuk Indonesia tersebut bisa surut. 

Ia pun lantas mencontohkan negara-negara yang kini mengalami penyurutan demografinya yakni seperti China, Jepang hingga Korea Selatan. 

"Negara yang mengalami sekarang terbaliknya demografinya itu adalah Jepang, Korea, dan RRC. Jadi kalau disebut piramid terbalik, karena di sini orang-orang tua yang disebut tidak produktif lagi.”

"Kita justru dari tahun ini, ini presiden loh bukan saya yang ngomong, sampai 2036, 13 tahun itu adalah peak timenya untuk menghasilkan dari sisi demografi produktif, manusia yang produktif dari usia 16-60 an, sehingga harus dipacu bagaimana mereka ini untuk bisa produktif. Kalau dari produktivitas yang dilakukan manusia produktif itu, maka kita bisa terangkat jadi negara maju keempat. Yang pertama China, India, Amerika, lalu kita. Bayangkan loh," sambungnya. 

Baca Juga: Jokowi Minta Masyarakat Mengadu Lewat Sosmed Jika Temukan Jalanan Rusak

Karena itu, Megawati menilai bahwa pernyataan presiden tersebut sejalan dengan kegiatan seminar Haluan 100 Tahun Bali yang sedang dilaksanakan tersebut.

Adapun dalam acara seminar bertajuk 'Haluan Pembagunan Bali Masa Depan 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125' di Hotel The Trans Hotel Resort Bali, Badung, Bali, ini turut juga dihadiri oleh Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko, Kepala BPIP Yudian Wahyudi hingga Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati. Gubernur Bali I Wayan Koster memaparkan rancangan Haluan 100 tahun Bali.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Akurat.