Kemudian Fahri Hamzah memberi contoh ketika Ketua Umum Partai Golkar bertemu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), padahal ada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Padahal ada AHY, kemudian 'wah apanih' lalu dibahas, jadi spekulasi. (Ada spekulasi) KIB kan pecah, kurang cukup, berarti mau ngegalang Demokrat. Tapi gimana PKS-Nasdem, wah Anies Baswedan gagal, itu dibahas. Eh besok ada pertemuan lagi," tambah Fahri Hamzah.
"Ini banyak yang belum manuver dan setiap manuver akan kita bahas. Padahal semua pembahasan itu tidak ada gunanya," pungkas Fahri Hamzah
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024