Menu


Gus Baha: Ibadah yang Paling Baik Adalah Bekerja

Gus Baha: Ibadah yang Paling Baik Adalah Bekerja

Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso

Konten Jatim, Jakarta -

Banyak orang beranggapan bahwa ibadah hanya sebatas lantunan dzikir dan amalan formal yang dilakukan di masjid dan tempat suci. 

KH Ahmad Bahauddin Nur Salim atau Gus Baha', pengasuh Pondok Pesantren Tahfidz Quran LP3IA Rembang, mengatakan, sebaik-baik ibadah adalah bekerja. Dalam artian kita mencari nafkah yang halal. 

Baca Juga: Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh: Setara dengan Puasa Setahun!

Ia mengawali penjelasannya dengan pengalaman yang dialaminya pada hari ke-2 Syawal (saat itu masih dalam suasana lebaran). Pagi-pagi dia pergi ke pasar Kragan bersama kedua putrinya, Tasbiha dan Mil'a, dan di sana Gus Baha' bertemu dengan seseorang yang sedang berjualan ayam. 

“Ya Allah, orang kalau tidak kiai itu tanggal 2 Syawwal sudah cari uang," ungkap Gus Baha dalam kanal Youtube Santri Gayeng.

Kemudian Gus Baha' membeli seekor ayam seharga dua ratus ribu rupiah. Kemudian putri Gus Baha bertanya mengapa beli ayam sebanyak itu?

“Ya.. untuk dijadikan pelajaran. Dijadikan pelajaran bahwa tanggal 2 Syawal orang-orang sudah mencari uang,” jawab Gus Baha. 

Jadi, menurut Gus Baha, tidak boleh terlalu lama berlibur rayakan hari raya karena banyak kendala di pasar. Oleh karena itu, di Narukan, tempat tinggal Gus Baha', ada tradisi yang perayaannya hanya dilakukan pada hari pertama dan malam kedua Syawal. Setelah itu normal kembali.

Baca Juga: Penderitaan Konflik di Sudan, Warga Rayakan Idulfitri di Tengah Panik Sampai Bayang-Bayang Teror

Biarkan orang terus bekerja sesuai dengan kemampuannya. Dan itulah ibadah yang paling utama, kata Nabi. Tidak ada ibadah yang lebih baik daripada menerima tamu. Itu hal yang bagus. Tapi ibadah terbaik tetap bekerja. Mencari makanan halal.